SKK Migas: Proposal IDD Chevron Kelar Dalam Dua Pekan

Arnold Sirait
8 Januari 2016, 16:20
skk migas
Arief Kamaludin|KATADATA
skk migas

Mengenai nilai investasi yang diajukan saat ini pun, kata dia, masih sangat prematur jika dijadikan acuan biaya proyek. POD tersebut hanya bisa dijadikan sebagai patokan awal saja. Setelah POD disetujui, masih ada tahap pra-FEED, kemudian FEED untuk mematangkan nilai keekonomian. 

Poin lain yang diajukan Chevron dalam proposal revisi tersebut adalah perpanjangan kontrak untuk wilayah kerja Makassar Strait. Kontrak wilayah kerja ini seharusnya berakhir pada 2020. Namun, Chevron menginginkan agar proyek ini masa kontraknya sama dengan proyek IDD lain seperti Ganal, Rapak, dan Muara Bakau yang habis pada 2028. 

Untuk produksi, dalam proposal yang diajukan saat ini tidak mengalami perubahan, yakni untuk produksi gas 1.270 juta kaki kubik (mmscfd). Produksi tersebut akan disumbang dari Lapangan Bangka sebesar 150 mmscfd,  Gehem Hub sebesar 420 mmscfd, dan Gendalo Hub sebesar 700 mmscfd. Selain gas ada juga kondensat dari Gehem sebesar 25.000 barel per hari (bph) dan Gendalo 25.000 bph.

Sebelumnya, proyek IDD dikabarkan batal. Alasannya adalah nilai keekonomian dari proyek tersebut dinilai masih rendah. Menurut sumber Katadata, jika diteruskan pun pemerintah akan mengalami kerugian. (Baca: Chevron Dikabarkan Batalkan Proyek Laut Dalam (IDD))

Proyek IDD ini termasuk salah satu proyek migas dengan nilai investasi besar saat ini, selain proyek Masela, Tangguh Train 3 dan Jangkrik. Jika ditotal, investasi tersebut mencapai US$ 43 miliar atau sekitar Rp 602 triliun. 

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...