Ada Keganjilan di Bisnis Elpiji 3 Kg

Safrezi Fitra
27 Mei 2015, 10:45
Katadata
KATADATA

"Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 31/ 2011 untuk produk yang dipasarkan dalam kemasan tertutup untuk menjamin agar konsumen tidak dirugikak dan mendapat elpiji sesuai dengan isinya. Maka diperlukan alat khusus vakum saat kita keluarkan di retester," kata dia kepada Katadata Selasa (26/5).

Mengenai tabung kosong konsumen masih menyisakan gas, kata dia, secara teknis sisa elpiji sulit dikeluarkan tanpa menggunakan alat khusus (vakum). Saat melakukan pemeliharaan tabung pun, Pertamina mewajibkan tabung harus divakum dan dikosongkan, dengan alasan keamanan.

Selain itu, Pertamina juga melakukan kegiatan stock opname di depot dan SPBE secara rutin setiap akhir bulan. Jika terdapat kelebihan atau kekurangan akan diperhitungkan sebagai stok awal di bulan berikutnya.

"Sehingga tidaklah benar bahwa Pertamina secara rente sengaja mencari keuntungan dari sisa Elpiji tersebut," kata dia.

Mengenai tarif filling fee yang tidak berubah sejak 2007 hingga sekarang, Wianda mengatakan Pertamina sebenarnya sudah meminta perubahan formula harga patokan Elpiji. Tujuannya untuk menyesuaikan tarif fee atau margin jalur distribusi untuk agen dan SPPBE. Namun, sampai saat ini usulan tersebut belum mendapatkan persetujuan pemerintah.

"Dengan mempertimbangkan margin Pertamina yang semakin menipis, maka hingga saat ini Pertamina belum menaikan tarif filling fee Elpiji 3 kg, transport fee agen dan transport fee SPPBE sejak Juni 2013. Untuk kenaikan margin dan transport fee agen dan pangkalan, sudah diakomodir melalui penetapan HET (harga eceran tertinggi) Elpiji 3 kg oleh pemerintah daerah, yang harganya lebih tingggi dari HET nasional," ujar dia.

Pertamina tidak bisa sembarangan dalam menyalurkan Elpiji. Sejak program konversi minyak tanah ke gas pada 2007, Pertamina telah diaudit oleh auditor pemerintah setiap tahun.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...