Perjuangan Foodbank Entaskan Kelaparan Warga Rentan saat Corona

Image title
12 Mei 2020, 19:23
Foodbank of Indonesia terbentuk dengan tujuan mengentaskan ketimpangan pangan di Indonesia. Selama pandemi mereka salurkan bantuan untuk kelompok rentan.
facebook/@foi
Foodbank of Indonesia terbentuk dengan tujuan mengentaskan ketimpangan pangan di Indonesia. Selama pandemi mereka salurkan bantuan untuk kelompok rentan.

“Kami tidak mau niat yang baik ini malah bikin orang keracunan,” kata Wida.  

Sebelum dibagikan, menurut Wida, seluruh makanan dipastikan layak makan atau tidak basi dan mencukupi secara gizi. Makanan-makanan tersebut diolah dengan cara yang bersih dan sehat. Kemudian dibagikan dalam kemasan yang baik. Bukan dalam bungkusan kertas minyak, tapi wadah selayaknya makanan katering.

(Baca: Bolong Bansos Pemerintah di Kelas Menengah Bawah)

Ketika membagikan, kata Wida, relawan FOI pun diwajibkan menggunakan atribut. Hal ini berfungsi menghindarkan kecurigaan masyarakat kepada mereka. Sebab, selama ini pembagian makanan dan sembako lebih identik dilakukan politikus di tahun politik.

FOI pun melakukan pendataan secara ketat jumlah penerima dan donasi yang masuk. Seluruh data tersebut kemudian dilaporkan kepada publik melalui situs resmi dan akun media sosial. Dengan begitu, kata Wida, transparansi antara penerima dan pemberi donasi tetap terjaga.

Dengan kinerja semacam itu lah, FOI yang berangkat dari sebuah pos pangan di depan kantornya di Cilincing, kini telah memiliki 35 titik cabang di seluruh Indonesia dengan 700 orang relawan. Penerima manfaat yang terdaftar mencapai 17.000 orang.

“Seluruh relawan tidak dibayar. Kami bekerja secara kolektif. Semua yang bergerak dan membantu berdasarkan keprihatinan sama,” kata Wida.

FOI kini telah bekerja sama dengan pelbagai industri makanan, seperti Breadlife yang setiap hari memberikan roti untuk disalurkan kepada kelompok rentan. Sementara untuk penyaluran bekerja sama dengan perusahaan logistik JNE.

(Baca: Anies dan Pemerintah Pusat Selisih Tangani Corona, Dampaknya ke Publik

iForte Berikan Sumbangan Paket Sembako Melalui Program Bagi Asa
iForte Berikan Sumbangan Paket Sembako Melalui Program Bagi Asa yang FOI terlibat di dalamnya (iForte Solusi Infotek)

Memastikan Generasi Penerus Bangsa Bergizi

Saat berbicara dengan kami, Wida menekankan pentingnya kecukupan gizi bagi anak-anak. Sebab mereka adalah generasi penerus bangsa yang menurutnya, apabila tak tercukupi gizinya maka pertumbuhannya akan terganggu dan menghambat kemajuan negara ini di masa depan. Sedangkan, hasil survei internal FOI menyatakan 50% anak usia sekolah di negeri ini berangkat ke sekolah dalam kondisi perut lapar.

Faktor yang menyebabkan mereka berangkat dalam kondisi lapar, kata Wida, cukup beragam. Dari faktor ekonomi yang tak mencukupi untuk menyediakan sarapan, sampai orangtua yang terlalu sibuk. Sementara, penelitian lanjutannya menyatakan anak-anak yang lapar ini kurang konsentrasi ketika di sekolah. Pelajaran pun tak dapat diserap dengan sempurna.

Masalahnya, kata Wida, tak semua sekolah di negeri ini menyediakan fasilitas makanan untuk anak didiknya. Hanya sekolah swasta bertarif mahal yang menyediakannya. Sehingga, banyak anak usia sekolah dari golongan ekonomi rentan tak tercukupi gizinya.

Oleh karena itu, FOI membuat program Mentari Bangsaku yang menyediakan makanan sehat untuk anak usia sekolah dua tahun lalu. Sekolah pertama yang menjadi lokasi program ini adalah SD Gandaria 11, Jakarta Selatan.

“Seminggu sekali mereka minum susu dan makan makanan bergizi bersama,” kata Wida.

(Baca: Krisis Pangan Dunia Menghantui Indonesia)

Perubahan pun terjadi. Dari evaluasi pelaksanaan program di sekolah itu, peserta didik mengalami peningkatan gizi seperti mayoritas berat badannya menjadi proporsional. Para guru pun melaporkan sejak program ini berjalan prestasi siswa meningkat.

Tak hanya itu, guru-guru dan wali murid di sekolah itu kini menjadi relawan FOI. Mereka mendirikan pos pangan dan menyalurkan makanan kepada masyarakat miskin di sekitar sekolah. Berubah dari penerima menjadi pemberi.

“Ini yang kami harapkan. Membangkitkan lagi semangat gotong royong. People helping people,” kata Wida.

FOI bekerja sama pula dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam program Kampung Anak Sejahtera di desa-desa. Saat ini program sudah berjalan di 8 wilayah kabupaten/kota dan rencananya setelah pandemi bertambah.

(Baca: Melihat Beragam Bansos yang Disiapkan Jokowi Selama Pandemi Covid-19)

Berharap Pemerintah Terbitkan Aturan FoodBank

Meskipun gerakan FOI telah berjalan luas di wilayah Indonesia, Wida masih berharap pemerintah menaruh perhatian pada pengentasan ketimpangan pangan. Salah satunya dengan membuat aturan foodbank seperti halnya di banyak negara Eropa. Apalagi saat ini sudah mulai banyak foodbank di Indonesia.

Wida menyatakan, Prancis bisa menjadi contoh negara yang menerapkan aturan foodbank. Di sana pemerintah mewajibkan gerai makanan menyumbangkan makanan sisa harian atau bulanan mereka kepada foodbank untuk kemudian disalurkan kepada kelompok rentan. Sebagai timbal balik, para pengusaha industri makanan tersebut mendapat keringanan pajak.  

“Dengan begitu pegawai gerai tak perlu khawatir terkena masalah dari pemilik ketika mendonasikan makanannya. Karena sudah dijamin pemerintah,” kata Wida.

Terlepas dari itu, kata Wida, regulasi semacam ini penting untuk mewujudkan tujuan FOI membebaskan Indonesia dari ketimpangan pangan. Agar semua orang kenyang dan tak ada lagi makanan terbuang.

“Kami ingin ke depan 100% kelurahan memiliki foodbank, semua orang bergotong royong mengentaskan kelaparan,”kata Wida.  

(Baca: PGN Salurkan Bantuan Sembako untuk Dapur Umum di Krukut)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...