Tips UMKM Bisa Bersaing Saat Go Digital di Tengah Pandemi

Image title
11 Agustus 2020, 17:44
Ilustrasi. UMKM marak go digital di tengah pandemi virus corona. Berikut adalah tips agar pelaku UMKM bisa bersaing.
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/agr/hp.
Ilustrasi. UMKM marak go digital di tengah pandemi virus corona. Berikut adalah tips agar pelaku UMKM bisa bersaing.

“Kami sudah mengumpulkan 3.000 sampai 4.000 UMKM untuk bergabung dalam E-Brochure besar Smesco Indonesia dengan perwakilan satu UMKM satu produk,” kata Krismayu dalam diskusi daring bertajuk Tutorial E-Brochure Smesco Indonesia, Selasa (11/8).

Masuk ke Marketplace

Saran selanjutnya agar pelaku UMKM bisa bersaing saat go digital adalah dengan masuk ke marketplace atau aplikasi pemasaran daring, seperti e-commerce. Hal ini disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada 27 Juni lalu saat menjadi pemateri diskusi Kagama Inkubasi Bisnis.

Teten menyatakan, saat ini marketplace seperti e-commerce telah menjadi model baru dalam menjalankan bisnis. Peluang pasar di e-commerce pun sangat besar dengan pengguna internet di Indonesia mencapai 150 juta orang.

“Ke depan, kemungkinan work from home ini jadi model baru karena bisa lebih efisien, perilaku konsumen pun akan berubah berbelanja online, termasuk lewat e-commerce,” katanya.

Hasil Survei SEA Insights periode Juni 2020 menunjukkan kecenderungan tersebut. Selama pandemi, 51% responden menyatakan lebih sering berbelanja melalui e-commerce dibandingkan sebelumnya.

Peluang e-commerce menjadi ladang pelaku UMKM memanen konsumen sebenarnya sudah terlihat dari 2019. Hasil riset KIC bersama Kredivo menyatakan, hampir seluruh produk e-commerce mengalami peningkatan transaksi pada 2019, kecuali elektornik. Selengkapnya bisa disimak dalam Databoks di bawah ini:

Menjual Produk yang Sedang Dibutuhkan

Tips selanjutnya adalah pelaku UMKM menjual produk yang sedang dibutuhkan. Hal ini disampaikan Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia Jefri R Sirarit. Menurutnya, di tengah pandemi ini produk yang sedang dibutuhkan adalah makanan dan perlengkapan kesehatan.

“Karena itu produk esensial untuk sekarang,” katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (11/8).

Produk makanan, bahkan menurutnya adalah yang akan selalu dicari masyarakat sampai kapanpun. Alasannya karena manusia tidak mungkin mengesampingkan makanan, tapi mungkin di kebutuhan lain. Oleh karena itu, bisnis di sektor ini bisa mendatangkan peluang besar.

“Tapi tetap tergantung inovasinya. Itu tantangan bagi pelaku,” katanya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengonfirmasi ucapan Jefri. Konsumsi produk kesehatan selama pandemi naik 73,3%, disusul bahan makanan yang naik 65,8%. Selengkapnya di Databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...