Di Tengah Corona, Potensi Kebakaran Hutan Masih Ancam Enam Provinsi

Image title
13 Agustus 2020, 14:21
kebakaran hutan, bnpb, gambut
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.
Pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (2/7/2020). Yayasan Madani Berkelanjutan menyebut enam provinsi masih diintai ancaman karhutla tahun 2020.

Sedangkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memiliki data yang berbeda dengan Madani. Dia menyampaikan jika dibandingkan 2019, jumlah titik panas telah menurun sebanyak 601 titik. Sedangkan luas lahan yang terbakar hingga 31 Juli 2020 menurun menjadi 38.000 ha. 

Doni juga memperkirakan kebakaran hutan tahun ini akan menurun dibandingkan tahun lalu. Pasalnya, curah hujan tahun ini diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Selain itu, "Pemerintah juga telah mengirimkan tim modifikasi cuaca sejak bulan April lalu," kata dia.

Dia menjelaskan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia disebabkan 100% oleh tangan jahil manusia yang membuka lahan dengan cara dibakar. Tak hanya itu, kondisi kian diperburuk dengan musim kemarau yang lebih panjang.

 Berdasarkan catatannya, kebakaran hutan tahun lalu menghanguskan lahan seluas 1,6 juta ha dengan wilayah terluas di Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah."Kebakaran hutan tahun lalu sepadan dengan tahun 2015 yang mencapai 2,5 juta ha," kata dia.

Oleh sebab itu pemerintah akan mengambil langkah mengingat potensi kebakaran hutan masih mengintai bersamaan bahaya Covid-19. Mereka telah mengirim tim modifikasi cuaca sejak April untuk meningkatkan hujan buatan. Dari sisi peralatan, BNPB telah menambah 14 helikopter pembawa air dari tahun lalu hanya 54 unit.

“Kami lebih optimis (angka kebakaran hutan) menurun karena pertama faktor cuaca, kedua banyak masyarakat yang berada di rumah,” ujarnya.

Bank Dunia melaporkan total kerugian ekonomi dari kebakaran hutan di Indonesia pada tahun lalu mencapai US$ 5,2 miliar atau sekitar Rp 72,9 triliun. Nilai tersebut setara dengan 0,5 % dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...