Perpres Vaksin Covid-19 Disiapkan, Apa Saja Isinya?

Sorta Tobing
28 Agustus 2020, 13:19
vaksin virus corona, covid-19, vaksinasi, perpres vaksin, pandemi corona
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz
Ilustrasi. Pemerintah sedang menyiapkan peraturan presiden atau Perpres tentang pengadaan vaksin virus corona dan pelaksanaan vaksinasi.

Saat ini pemerintah bekerja sama dalam proses produksi dengan dua perusahaan yakni Sinovac dari Tiongkok dan G42 dari Uni Emirat Arab (UEA). Nah, produksi vaksin hasil kerja sama dengan kedua perusahaan yang diperkirakan menghasilkan 30 juta vaksin.

Setiap penerimanya akan mendapatkan dua kali suntikan dalam jeda dua pekan. Menurut Erick, Sinovac berkomitmen menyediakan bahan baku vaksin Covid-19 sebanyak 20 juta dosis pada akhir 2020 dan menambah bahan baku untuk 2021 sebesar 250 juta dosis.

Sedangkan G42 berkomitmen menyediakan 10 juta vaksin pada Desember 2020 dan 50 juta dosis pada kuartal pertama pada 2021. Program pemberian vaksin Covid-19 tersebut melalui dua skema yakni lewat bantuan pemerintah dan secara mandiri. Skema bantuan pemerintah akan diberikan gratis menggunakan data BPJS Kesehatan.

Kemungkinan pemberian vaksin secara massal itu pada awal 2021 setelah proses uji klinis. Namun, untuk mengurangi beban APBN, maka dia mengusulkan masyarakat yang mampu agar membayar vaksin secara mandiri.

Kedua vaksin dari perusahaan tersebut memiliki jangka waktu efektivitas enam bulan sampai dua tahun. Jadi vaksin Covid-19 itu tidak efektif untuk selamanya atau vaksin yang hanya diambil sekali seumur hidup.

Erick mengatakan bahwa informasi terakhir memperlihatkan bahwa vaksin itu dapat berlaku untuk usia 18 tahun sampai di atas 59 tahun dan sekarang tengah dikembangkan bagi yang berusia di bawah 18 tahun.

Tidak hanya mendekati Sinovac dan G42, pemerintah juga menghubungi beberapa negara lain untuk kerja sama vaksin Covid-19 seperti AstraZeneca dari Eropa dan Bill and Melinda Gates Foundation dari Amerika Serikat.

Berapa Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia?

Erick mengatakan harga vaksin Covid-19 untuk satu orang sekitar US$ 25 hingga US$ 30 (sekitar Rp 366 ribu sampai Rp 439 ribu, dengan kurs Rp 14.660 per dolar AS). “Tapi Bio Farma sedang menghitung ulang,” katanya kemarin.

Untuk bahan baku vaksinnya, ia menyebut sekitar US$ 8 per dosis pada 2020. Di tahun berikutnya, angka itu akan turun menjadi US$ 6 sampai US$ 7 per dosis. “Kami memang menginginkan bahan baku supaya bisa belajar memproduksinya,” ujar Erick.

Lebih dari 140 vaksin sedang dikembangkan untuk melawan penyakit Covid-19. Hingga 22 Juni 2020 lebih dari 125 vaksin masih dalam fase praklinis. Selanjutnya dalam fase I terdapat 10 vaksin yang diuji coba terkait keamanannya, seperti ditampilkan dalam grafik Databoks berikut.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika, Dimas Jarot Bayu, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...