Perjalanan Jakob Oetama, dari Guru hingga Nakhoda Kompas Gramedia

Ameidyo Daud Nasution
9 September 2020, 14:37
jakob oetama, kompas, obituari
Corporate Communication Kompas Gramedia
Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama (88), meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Dari Guru Hingga Kompas

Meski menakhodai salah satu grup media terbesar di Indonesia, namun Jakob tak merintis karirnya dari dunia pers. Anak seorang guru ini awalnya bercita-cita mengikuti karir ayahnya sebagai pengajar di Sekolah Menengah Pertama Mardiyuana, Cipanas, Jawa Barat pada 1952 sampai 1953.

Dia juga mengajar di guru di Sekolah Guru Bantu di Bogor hingga 1954 dan dilanjutkan dengan guru SMP Van Lith, Jakarta hingga 1956.

Tahun 1954, pria kelahiran Magelang, 27 September 1931 ini memulai perjalanan panjangnya di dunia jurnalistik RI dengan bekerja sebagai redaktur Mingguan Penabur.  

Tahun 1961, Jakob bersama  Petrus Kanisius (PK) Ojong menerbitkan majalah Intisari yang mengacu pada Reader’s Digest. Bersama Ojong pula Jakob mendirikan harian Kompas pada 1965.

Dia lalu menjadi Ketua Editor dan dilanjutkan menjadi Pemimpin Umum/Redaksi Kompas. Di bawah kendalinya, Kompas terus berkembang dan menjadi salah satu surat kabar terbesar di Indonesia.

Hingga akhir hayatnya, Jakob juga kerap bertindak sebagai guru selain juga wartawan. "Bagaimana menyebarkan nilai untuk jujur, berintgritas, dan mengisi kepala kami," kata Direktur Komunikasi Kompas Gramedia Rusdi Amral.

Belakangan lini bisnis Kompas Gramedia sendiri terus berkembang dan beranak pinak dari awalnya media. KG Group saat ini memiliki bisnis penerbitan (Gramedia), event organizer (Dyandra Promosindo), hotel (santika), consumer goods (Graha Kerindo Utama), hingga pendidikan (Universitas Multimedia Nusantara).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...