Gelombang Lengser Menteri Kesehatan di Dunia karena Tersandung Corona

Ameidyo Daud Nasution
22 September 2020, 11:19
David W Cerny Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis dan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban memakai masker pelindung saat mereka berfoto bersama dalam konfere
ANTARA FOTO/REUTERS/David W Cerny/aww/cf
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki (kedua dari kiri) dan Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis (kedua dari kanan) dalam konferensi tingkat tinggi negara Visegrad Group (V4) di Lednice Chateau, menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19), di desa Lednice, Republik Ceko, Kamis (11/6/2020). Baik Morawiecki dan Babis telah menunjuk Menkes baru untuk menangani Covid-19.

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa juga memecat Menkes Obadiah Moyo Juni lalu usai sang Menteri terindikasi terlibat korupsi pengadaan alat kesehatan penanganan Covid-19 senilai US$ 20 juta atau setara Rp 295 miliar. Moyo sendiri telah ditangkap bulan Juni lalu dan sedang menghadapi proses pengadilan.

Sedangkan pemecatan juga dialami Menkes Brazil Luiz Henrique Mandetta pada April lalu. Namun berbeda dengan Menkes lainnya, Mandetta dipecat Presiden Jair Bolsonaro setelah hubungan keduanya memanas karena beda pendapat dalam penanganan Covid-19.

Mandetta merupakan sosok yang meminta isolasi ketat dijalankan demi mencegah penularan corona meledak. Sedangkan Bolsonaro ingin aktivitas masyarakat berjalan normal demi menggerakkan roda ekonomi.

Pengunduran diri ini menjadikan Mandetta sebagai sosok yang populer. Belakangan, kasus corona di Negeri Samba terus melonjak sehingga 4,5 juta orang atau ketiga tertinggi di dunia.

“Saya tahu, hidup itu tak ternilai harganya. Tapi ekonomi dan pekerjaan harus kembali normal, " kata Bolsonaro April lalu dikutip dari The Guardian.

Adapun Menkes RI Terawan Agus Putranto juga menerima tekanan dari banyak pihak lantaran dianggap lambat menangani Covid-19. Meski demikian, Presiden Joko Widodo masih memberikan dukungan terhadap mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) tersebut.

"Kalau ada masyarakat kecewa, wajar. Setiap pekerjaan ada nilai dan risiko," kata Jokowi 24 April lalu dikutip dari CNN Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...