Jokowi Minta Kadin Libatkan 2 Juta Petani dalam Program Pangan
"Tentunya juga memberikan kesejahteraan yang lebih baik ke para petani dan sektor-sektor pendukungnya," ujar dia.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan industri pengolahan dapat diandalkan untuk merangsang pemulihan perekonomian nasional. "Pertanian, perikanan, peternakan, dan industri pengolahan, jika bisa terintegrasi dari hulu ke hilir maka bisa menyumbang besar bagi perekonomian nasional terutama dalam ketahanan pangan," kata Rosan.
Menanggapi permintaan Presiden, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis, Pangan, dan Kehutanan Franky Oesman Widjaja menyatakan siap melaksanakan arahan untuk meningkatkan pendampingan terhadap 2 juta petani.
Franky mengatakan, saat membuka JFSS ketiga pada 2015 lalu Presiden Jokowi memberi target kepada Kadin untuk memberi pendampingan kepada satu juta petani dari sebelumnya 200 ribuan petani.
Kadin bersama dengan Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture (PISAgro) telah berhasil mewujudkan target tersebut pada awal 2020. Para petani yang mendapatkan pendampingan tersebar di seluruh Indonesia dan telah mampu meningkatkan produktivitas sekitar 70% dan pendapatan sekitar 50%-200%. “Kadin bersama PISAgro, bertekad untuk meningkatkan pendampingan menjadi dua juta petani," kata dia.
Dia menyatakan pendampingan bisa berhasil karena skema “inclusive closed loop dimulai dari pelatihan, akses pada bibit unggul, pemberian pupuk yang tepat, praktek yang baik, akses pada pendanaan dan jaminan pemberian hasil produksi kepada perusahaan. "Pemberian pendampingan secara konsisten serta pemberian literasi keuangan dan pemanfataan teknologi, makanya petani bisa mendapat pembekalan dan pendampingan penuh," kata Franky.
Franky mengatakan Thailand merupakan negara yang berhasil mengembangkan sektor pangan karena mempraktekan bisnis model yang tepat. "Kita sudah mengetahui apa kunci suksesnya," kata dia.
Selama dua hari ini Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyelenggarakan perhelatan Jakarta Food Security Summit (JFSS) 2020 pada Rabu (18/11) dan Kamis (19/11). Franky berharap selama perhelatan ini, Kadin memperoleh berbagai masukan dalam penerapan kerja sama pengusaha dan petani dalam skema “Inclusive Closed Loop".
JFSS sudah diawali sejak 2010 dan telah dilakukan empat kali pada 2010, 2012, 2015 dan 2018. JFSS ini bertujuan untuk menggerakkan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, peternak dan nelayan.