Berbagai Metode Vaksin Covid-19, Gunakan Virus Tak Aktif hingga mRNA

Image title
25 November 2020, 19:32
vaksin virus corona, covid-19, virus corona, pandemi corona, pandemi, gerakan 3M, internasional
123rf.com
Ilustrasi, peneliti melakukan riset di laboratorium. Berbagai perusahaan farmasi menggunakan berbagai metode dan teknologi untuk menciptakan vaksin Covid-19 agar dunia terbebas dari pandemi.

Di sisi lain, beberapa perusahaan masih mengunakan metode virus tak aktif. Metode itu merupakan cara paling tradisional dalam pembuatan vaksin.

Dalam metode tersebut, partikel virus yang tidak memiliki kemampuan menghasilkan penyakit digunakan untuk merangsang kekebalan tubuh. Menurut Pandu, metode tersebut digunakan oleh Sinovac, perusahaan asal Tiongkok yang bekerja sama dengan Bio Farma.

"Metode yang paling primitif itu hanya mematikan virusnya saja, itu yang kita beli. Sinovac itu menggunakan cara yang paling primitif yaitu hanya membunuh virusnya saja," ujar Pandu ke Katadata.co.id pada Rabu (25/11).

 

Selain metode tersebut, beberapa perusahaan farmasi menggunakan vektor virus hidup yang memiliki materi genetik dengan Covid-19. Virus tersebut disuntikkan dalam tubuh agar terbentuk protein yang unik untuk melawan Covid-19.

Dengan metode tersebut, tubuh manusia akan membuat salinan dari protein tersebut dan mendorong produksi limfosit-T dan limfosit B yang akan melawan virus corona jika kita terinfeksi di masa mendatang. Teknik vektor virus mengangkut informasi genetik ke dalam virus yang tidak terlalu berbahaya, sering kali adenovirus penyebab flu biasa, yang terkadang direkayasa sehingga tidak dapat bereplikasi dalam inang.

Sputnik V merupakan salah satu perusahaan farmasi yang menggunakan metode tersebut. Perusahaan asal Rusia itu menyebut vaksin corona yang mereka kembangkan menggunakan dua vektor berbeda berdasarkan adenovirus manusia.

Hal itu memungkinkan respons imun yang lebih kuat dalam jangka panjang dibandingkan dengan vaksin yang menggunakan satu vektor yang sama dalam dua dosis vaksin. Dengan metode tersebut, Sputnik mengklaim vaksinnya efektif mencegah Covid-19 hingga 95%. Hal itu berdasarkan data awal dari pengamatan relawan yang telah mendapatkan suntikan kedua selama 21 hari. 

Di sisi lain,  Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan vaksin yang masuk ke tubuh manusia akan menstimulasi imunitas tubuh. Vaksin Covid-19 tidak saja akan melindungi diri sendiri, juga orang lain yang tidak mendapatkan vaksinasi karena alasan tertentu, termasuk alasan kesehatan.

Meski begitu, Wiku kembali mengingatkan masyarakat untuk bekerja memerangi pandemi Covid-19 sebelum adanya vaksin. Caranya dengan menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Upaya tersebut terbukti ampuh memutus penyebaran virus corona. 

Penyumbang bahan: Ivan Jonathan Irawan

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...