WHO: Perkembangan Vaksin Corona Beri Harapan Hidup Bisa Kembali Normal

Image title
27 November 2020, 16:03
vaksin virus corona, covid-19, virus corona, pandemi corona, pandemi, jakarta, gerakan 3M
ANTARA FOTO/REUTERS/Rospotrebnadzor Federal Service for Surveillance on Consumer Rights Protection and Human Wellbeing/Handout /HP/dj
Botol berisi vaksin virus corona. WHO optimistis hidup normal akan dimulai kembali tahun depan.

Di sis lain, Otoritas kesehatan Inggris berencana untuk meluncurkan vaksin AstraZeneca setelah mendapat persetujuan paling cepat pada Desember 2020.  Banyak dari dosis AstraZeneca tahun ini diharapkan masuk ke Inggris, di mana pejabat kesehatan mengatakan bahwa jika disetujui mereka dapat mulai memvaksinasi orang pada bulan depan. Di bagian atas daftar terdiri dari orang yang tinggal dan bekerja di panti jompo.

Sedangkan Uni eropa akan memulai distribusi vaksin sesuai masing-masing negara anggota.Uni Eropa, Inggris, Jepang, Kanada dan Australia semuanya menjalankan proses pengaturan vaksin yang cepat.

Regulator obat-obatan di Uni Eropa mengatakan dapat mengatur keamanan vaksin Covid-19 pada Desember 2020. Sebagian besar negara mengatakan vaksin pertama akan diberikan kepada orang tua dan pekerja yang rentan dan garis depan seperti dokter.

Negara-negara mengatakan mereka membeli vaksin melalui skema pengadaan bersama Komisi Eropa, yang memiliki kesepakatan untuk enam vaksin berbeda dan hampir 2 miliar dosis. Jadwal pengiriman bervariasi dan sebagian besar negara masih menyusun rencana pendistribusiannya.

Meski begitu, Italia berharap dapat menerima pengiriman pertama suntikan Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca pada awal tahun depan. Sedangkan Spanyol berencana memberikan vaksin pada Januari 2021.

Di Bulgaria, kepala inspektur kesehatan negara itu mengharapkan pengiriman pertama pada Maret-April 2021. Menteri luar negeri Hongaria mengatakan dosis akan mendarat paling cepat pada musim semi.

Untuk Jerman, rumah bagi BioNTech, vaksin diharapkan dapat dilaksanakan secara massal di ruang pameran, terminal bandara, dan tempat konser. Mereka juga bakal menggunakan tim keliling untuk panti jompo. Petugas kesehatan garis depan dan orang-orang yang berisiko terkena Covid-19 yang serius diharapkan mendapat suntikan terlebih dahulu.

Di sisi lain, COVAX yang merupakan sebuah program yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan kelompok vaksin GAVI mengumpulkan dana dari negara-negara kaya dan organisasi nirlaba untuk membeli dan mendistribusikan vaksin ke puluhan negara yang miskin. Total dana yang terkumpul mencapai US$ 2 miliar.

Sasaran pertamanya yaitu vaksinasi 3% orang di negara-negara miskin dengan tujuan akhir mencapai 20%. Hal itu telah ditetapkan dalam perjanjian sementara untuk pembelian vaksin AstraZeneca, yang tidak memerlukan penyimpanan dalam peralatan khusus ultra dingin seperti vaksin Pfizer.

Negara-negara yang kurang kaya di Afrika dan Asia Tenggara, seperti India, diharapkan menerima vaksin dengan biaya rendah atau gratis di bawah program ini pada 2021. Negara lain seperti di Amerika Latin dapat membeli vaksin melalui COVAX. Sedangkan beberapa anggotanya melaksanakan kesepakatan langsung dengan perusahaan farmasi.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...