Cuti Bersama Akhir Tahun Dikurangi 3 Hari, 28-30 Desember Hari Kerja

Rizky Alika
1 Desember 2020, 20:48
Petugas menjelaskan tentang infrastruktur teknologi informasi sistem Jaminan Kesehatan Nasional kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di kantor pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Pemerintah aka
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Petugas menjelaskan tentang infrastruktur teknologi informasi sistem Jaminan Kesehatan Nasional kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di kantor pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Pemerintah akan menggunakan 'big data' BPJS Kesehatan terkait peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid untuk meminimalisir risiko penularan COVID-19 di seluruh Indonesia.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Industri Johnny Darmawan menjelaskan swasta acapkali menanggung beban lebih besar lantaran harus membayar biaya lembur kepada pegawainya saat cuti panjang.

Di sisi lain, libur yang terlalu lama dinilai tidak baik bagi perusahaan tertentu lantaran mesin produksi harus beroperasi selama 24 jam. "Jadi bagus kalau cuti bersama dikurangi," kata Johnny saat dihubungi Katadata, Selasa (24/11).

Johnny pun menilai, Indonesia termasuk negara yang paling banyak memiliki hari libur nasional maupun keagamaan. Padahal, peningkatan produktivitas dapat dilakukan bila jam kerja di dalam negeri tidak lebih rendah dibandingkan negara lainnya.

Tak hanya itu, jam kerja yang lebih banyak dinilai dapat membantu pengusaha untuk mengejar ketertinggalannya dibandingkan negara lain. Johnny juga khawatir aktivitas manufaktur akan kembali menurun lantaran hari kerja yang lebih sedikit pada bulan Desember.

Apalagi menurutnya, kegiatan ekonomi kembali pulih sepanjang Agustus hingga November ini. Ia memastikan, secara umum perubahan jumlah cuti bersama ini tidak akan mengganggu rencana kerja swasta.

"Kalau ada pengusaha yang melakukan perencanaan setahun, perubahan dadakan menjadi tidak mudah. Tapi lebih baik dikurangi liburnya daripada tidak," kata mantan Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor tersebut.

Harapan berbeda akan libur panjang di akhir tahun datang dari para pelaku usaha wisata. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, wisatawan domestik umumnya akan meningkat saat libur Lebaran, libur sekolah, serta libur Natal dan tahun baru.

"Jadi harapan kami bisa jadi pupus. Masuk Januari sudah low season lagi," kata Maulana saat dihubungi Katadata, Kamis (26/11).

Menurutnya, okupansi hotel selama sembilan bulan belakangan sudah rendah. Dia khawatir jika cuti bersama dipangkas, kondisi ini akan berlanjut hingga Januari bahkan April 2021.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...