Pemerintah Siapkan 426 Juta Dosis Vaksin Corona bagi 181 Juta Penduduk

Pingit Aria
29 Desember 2020, 17:07
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) didampingi Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar (kiri) menyaksikan proses simulasi vaksinasi COVID-19 di RS Islam, Jemursari, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Simulasi tersebut dilakukan se
ANTARA FOTO/Moch Asim/rwa.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) didampingi Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar (kiri) menyaksikan proses simulasi vaksinasi COVID-19 di RS Islam, Jemursari, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Simulasi tersebut dilakukan sebagai langkah dalam memetakan protokol pelaksanaan vaksinasi COVID-19 terkait penerapan standar prosedur operasional (SOP), penyiapan SDM serta alat penyimpanan vaksin.

Ketiga, akan segera ditandatangani kontrak dengan AstraZeneca sebanyak 100 juta dosis vaksin dengan rincian 50 juta dosis bersifat "firm" sebagian opsi.

Pemerintah juga segera melakukan penandatanganan kontrak dengan perusahaan BioNtech Pfizer untuk 100 juta dosis, di mana 50 juta dosis adalah "firm" dan sisanya opsi.

Finalisasi kontrak dengan AstraZeneca dan Pfizer akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

"Jadi total sekitar 400 juta dosis vaksin, 100 juta akan didatangkan dari Tiongkok, 100 juta dari Novavax, yaitu perusahaan Amerika-Kanada, 100 juta dari AstraZeneca, yaitu perusahaan dari Inggris, 100 juta lagi dari Pfizer sebagai perusahaan gabungan dari Jerman dan Amerika," kata Budi.

Kesepakatan dengan empat perusahaan berbeda itu dilakukan untuk menjamin kedatangan vaksin. "Diharapkan vaksin-vaksin datang secara bertahap ke Indonesia dan segera melakukan penyuntikan ke seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Sedangkan dengan pendekatan multilateral, Indonesia masuk ke dalam kerja sama aliansi global untuk vaksin dan imunisasi (GAVI) yang memberikan vaksin secara gratis kepada negara-negara anggotanya. GAVI mempertemukan organisasi dunia seperti WHO, Unicef, pelaku industri, peneliti, hingga para donatur yang menaruh perhatian terhadap pengembangan vaksin.

"Angkanya masih bergerak mengenai berapa yang diberikan ke Indonesia, tapi kisarannya antara 3% dari populasi, artinya dari 16 juta dosis sampai 20% populasi atau setara 100 juta dosis," tutur Budi.

Karena menunggu kepastian dari GAVI itulah pemerintah membuat kontrak dengan 'opsi' dari sejumlah produsen vaksin. Nantinya, jika GAVI dapat mengirimkan vaksin gratis dalam jumlah besar, maka pemerintah tidak perlu membeli vaksin yang masih bersifat opsional.

Artinya, menurut Budi, Indonesia memiliki potensi vaksin Covid-19 sebanyak 663 juta dosis. Dari jumlah itu, 329 juta dosis vaksin telah dipesan dan 334 juta dosis lainnya dapat digunakan sebagai opsi.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...