Menkes Budi Prediksi Izin Vaksin Covid-19 Akan Terbit dalam 1-2 Pekan
Budi menyatakan, proses vaksinasi memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Program ini juga memerlukan dukungan dari masyarakat Indonesia. "Tidak mungkin program ini sukses oleh Kemenkes sendiri," ujar dia.
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, proses pemberian izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 akan dipercepat. Namun, ia memastikan aspek keamanan, keselamatan, dan jaminan mutu berbasis data saintifik akan tetap diutamakan. BPOM juga memastikan khasiat dan efikasi vaksin menjadi hal yang penting.
Adapun, pendaftaran izin penggunaan darurat dilakukan secara bertahap. Data sementara, keamanan vaksin Sinovac menunjukkan hasil yang baik serta tidak memiliki efek samping serius.
Pada uji klinis tahap ketiga yang melibatkan ribuan relawan, keamanan vaksin tersebut konsisten pada hasil uji klinis fase 1 dan fase 2. Saat ini, tim peneliti dan tim Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) tengah menyelesaikan data analisa untuk aspek efikasi yang dilihat dari peningkatan kadar antibodi.
Selain itu, BPOM juga tengah menunggu data hasil interim pengamatan tiga bulan yang dari uji klinis vaksin Sinovac di Bandung. Nantinya, data tersebut juga akan dilengkapi dengan hasil uji klinis vaksin Sinovac di Turki yang menunjukkan evikasi sebesar 91,2%. "Data-data lain juga konsisten dengan data di Indonesia," katanya.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengatakan, laporan interim setelah suntikan kedua akan dikirimkan kepada BPOM pada Januari 2021.
Ia pun memastikan, saat ini tidak ada efek samping serius pada seluruh subjek yang dipantau pasca suntikan vaksin. "Yang timbul nyeri pada tempat suntikan dengan intentsitas ringan. Kemudian pegal pada otot dan intensitas ringan," ujar dia.