Belum Rilis Izin, BPOM Pastikan Bahan Vaksin Covid-19 Sinovac Aman

Pingit Aria
6 Januari 2021, 09:12
Sejumlah kendaraan taktis (rantis) Polda Kalbar mengawal truk bermuatan vaksin COVID-19 Sinovac setibanya di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (5/1/2021). Sebanyak 10 ribu vial vaksin Sinovac tahap pertama yang diterbangkan dari Jakarta
ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/rwa.
Sejumlah kendaraan taktis (rantis) Polda Kalbar mengawal truk bermuatan vaksin COVID-19 Sinovac setibanya di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (5/1/2021). Sebanyak 10 ribu vial vaksin Sinovac tahap pertama yang diterbangkan dari Jakarta dengan menggunakan maskapai Lion Air JT830 tiba di Pontianak, dan selanjutnya akan diberikan kepada penerima prioritas yaitu tenaga kesehatan di Kalbar.

"Jika ada efek samping serius, maka laporan harus disampaikan ke Badan POM dalam waktu 24 jam, sebagai laporan awal sejak mengetahui adanya informasi tersebut. Industri farmasi pemilik EUA juga harus memastikan terlaksananya pelaporan oleh distributor dan rumah sakit/puskesmas," katanya.

Berikut adalah Databoks 10 Negara yang telah melakukan vaksinasi Covid-19:

Vaksinasi Jokowi

Sementara itu, Presiden Joko Widodo bakal disuntik vaksin Covid-19 pada Rabu, 13 Januari mendatang. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, vaksin yang akan disuntik ke Jokowi ialah vaksin asal Tiongkok, yaitu vaksin Sinovac. 

Ia pun membuka kemungkinan adanya pejabat lain yang turut divaksinasi. Namun, tata cara vaksinasi masih akan dibicarakan lebih lanjut pada Jumat (8/1) mendatang. "Hari Jumat kita bahas (divaksin dengan) siapa saja, dari perwakilan masyarakat, TNI, nanti Jumat dibahas," ujarnya.

Istana berencana menyiarkan vaksinasi Jokowi secara langsung kepada masyarakat. Hal ini untuk memberikan motivasi bagi masyarakat untuk ikut serta divaksinasi virus corona.

Sebagaimana diketahui, proses vaksinasi terbagi menjadi dua gelombang, yaitu gelombang pertama pada Januari-April 2021 dan gelombang kedua pada April 2021-Maret 2022. Pada gelombang pertama, vaksinasi dilakukan terlebih dahulu kepada 1,3 juta petugas tenaga kesehatan.

Setelah itu, vaksin akan diberikan kepada petugas publik sebanyak 17,4 juta orang. Kemudian lansia akan diberikan vaksin sebanyak 21,5 juta orang. Meski begitu, pemberian vaksin kepada lansia akan menunggu informasi keamanan vaksin kepada kelompok usia lanjut.

Selanjutnya, vaksinasi pada gelombang dua akan diberikan kepada masyarakat rentan, yaitu masyarakat di daerah dengan risiko penularan tinggi sebanyak 63,9 juta orang. Berikutnya, masyarakat lainnya sebanyak 77,4 juta.

Halaman:
Reporter: Antara, Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...