YLKI Catat 3.692 Aduan Pada 2020, Produk Jasa Keuangan Mendominasi

Image title
8 Januari 2021, 15:43
aduan konsumen, ylki, keuangan
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Sejumlah warga berbelanja di Pasar Baru, Jakarta, Senin (6/7/2020). YLKI mencatatkan 3.692 aduan konsumen sepanjang 2020, dengan 30,5% nya merupakan aduan terkait produk dan jasa lembaga keuangan.

Kemudian kenaikan harga pada alat kesehatan, dia mengaku pihaknya telah melakukan panggilan kepada pelaku usaha, untuk tidak menjual barang dengan harga tinggi. “Ini semua sudah kami lakukan dalam rangka untuk melindungi konsumen,” tegas Veri.

Rincian Aduan yang Diterima YLKI Sepanjang 2020

YLKI mencatat, aduan terkait produk dan jasa keuangan didominasi oleh produk leasing atau pembiayaan, terutama terkait masalah penagihan. Layanan pinjaman online (pinjol) juga banyak dikeluhkan konsumen dengan keluhan yang sama dengan produk leasing, yakni pada proses penagihan.

Lebih rinci lagi, pengaduan masalah penagihan produk leasing porsinya mencapai 33,3%, kemudian diiktui aduan terkait kredit macet 14,2%, restrukturisasi 9,5%, dugaan penipuan 9,5%, dan lelang 4,7%.

Pengaduan terkait pinjol, 57,3% merupakan pengaduan cara penagihan, permohonan reschedule 16,3%, identitas dipakai 4,6%, pengalihan data 4,6%, tidak melakukan pinjaman namun ditransfer 4,6%, kredit macet 3,2%, pencairan tidak sesuai 3,2%, bunga pinjaman 3,2%, pelunasan pinjaman 1,6%, sistem pembayaran dan tenor berubah masing-masing 6%.

“Jika diamati seksama, pengaduan terhadap masalah leasing masih mendominasi. Pemicu utamanya pemerintah menjanjikan ada relaksasi leasing, tetapi di lapangan realisasinya tidak maksimal,” kata Rio.

Adapun terkait pengaduan terhadap produk dan jasa sektor kesehatan yang cukup tinggi, menurut Tulus hal tersebut disebabkan melonjaknya harga produk-produk kesehatan karena kelangkaan, hingga beredarnya barang palsu.

Selanjutnya terkait belanja online, masyarakat paling banyak mengadukan masalah pengembalian dana (refund) yakni mencapai 34,9%. Kemudian masalah barang tidak sampai 22,2%, sistem transaksi 15,2%, barang tidak sesuai 9,2%, pembajakan akun 6,9%, barang terlambat 7%, kualitas barang 7%, penipuan, pembobolan dan pinalti masing-masing 3%.

Adapun di bidang telekomunikasi, YLKI mencatat pengaduan terhadap jaringan internet mencapai 32%. Kemudian pemotongan pulsa 20%, sistem tagihan 14%, lainnya 10%, paket internet 6%, pemotongan kuota 6%, sistem transaksi 6% dan jaringan instalansi 4%.

Sementara dalam sektor listrik, 81,8% masyarakat mengadu karena adanya lonjakan tagihan. Kemudian pengaduan terhadap subsidi listrik 6%, cicilan tunggakan 3% dan pengaduan karena pemutusan listrik sebanyak 3%.

Sedangkan pada ranah transportasi, 62,5% masyarakat mengajukan pengembalian dana (refund) informasi keberangkatan 12,5%, info penerbangan 6,25% dan penumpukan penumpang 6,25%.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...