Lapisan Proteksi untuk Hadapi Pandemi

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Riset dan Publikasi
9 Januari 2021, 13:00
WHO Menyebut Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Luar Inggris
ANTARA/Shutterstock

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, vaksin Covid-19 akan tersedia pada awal hingga pertengahan tahun ini. Seperti di negara lain, vaksinasi di Indonesia juga bertujuan untuk mengurangi transmisi atau penularan virus corona.

Dampak sampingan vaksinasi tak lain guna menurunkan angka kesakitan atau kematian akibat Covid-19, serta mencapai kekebalan kelompok di masyarakat. Tak hanya itu, vaksin juga diharapkan bisa melindungi masyarakat agar bisa tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan, penyuntikan vaksin perdana akan diprioritaskan kepada tiga kelompok. Pertama adalah pejabat publik di pusat dan daerah, kelompok kedua ialah pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan pimpinan kunci institusi kesehatan di daerah. Ketiga, adalah tokoh agama di daerah.

 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksinasi selanjutnya akan dilaksanakan secara bertahap dan merata. Masyarakat lanjut usia juga akan menjadi kelompok prioritas.

“Ketersediaan vaksin Covid-19 akan membantu proses penanganan pandemi agar lebih cepat. Kami juga mengajak masyarakat di Indonesia agar tidak ragu divaksinasi nantinya,” tutur Wiku dalam diskusi daring, Jumat (8/1/2021).

Mengutip buku saku Vaksinasi Covid-19 yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, kontribusi vaksin terhadap penurunan angka penularan penyakit tertentu sangat besar. Beberapa vaksin berhasil menekan penyebaran penyakit menular seperti PD3I yg berpotensi menyebabkan wabah yaitu Campak, Polio, Difteri, dan Pertusis (batuk rejan), sesuai Permenkes 1501.

Vaksinasi sendiri adalah pemberian vaksin untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Dengan begitu, jika suatu saat terpapar penyakit tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan sehingga tidak menjadi sumber penularan.

Sejak ditemukan pada tahun 1796, vaksin diakui dan terbukti dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri tertentu. Vaksin sendiri adalah zat aktif pada virus dan bakteri, yang apabila disuntikkan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, untuk melawan virus atau penyakit tersebut.

Tiga Lapis Proteksi

Vaksin diakui sebagai sarana proteksi dari paparan Covid-19. Tapi, imbuh Wiku, yang penting untuk dipahami bahwa vaksin tidaklah menjadi cara tunggal. Guna mengkondusifkan upaya penanganan pandemi, vaksin harus selalu disertai 3M dan 3T.

“Jadi, ada 3M, 3T, dan vaksinasi. Lapisan-lapisan proteksi ini yang akan memperkuat kita. Kalau vaksin ada tetapi tingkat penularan tetap tinggi, maka vaksinasi sulit berjalan lancar. Penularan tetap perlu ditekan sehingga vaksinasi berjalan baik,” ucap Wiku.

Lapisan proteksi 3M adalah protokol kesehatan berupa aksi memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. Sementara 3T terdiri dari testing, tracing, dan treatment. Dan perlu diingat, vaksin bukanlah obat. Vaksin Covid-19 disertai 3M merupakan upaya yang sangat penting dalam menanggulangi pandemi.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...