Darah Tinggi Jadi Faktor Tertundanya Vaksinasi Tenaga Kesehatan

Rizky Alika
26 Januari 2021, 18:02
Seorang tenaga kesehatan menerima suntikan vaksin COVID-19 Sinovac di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebanyak 179.000 orang tenaga keseha
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Seorang tenaga kesehatan menerima suntikan vaksin COVID-19 Sinovac di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebanyak 179.000 orang tenaga kesehatan telah melakukan vaksinasi Sinovac hingga hari Senin (26/1/2021) untuk mengejar target penyelesaian vaksin pada akhir tahun 2021.

Berikut adalah Databoks pembelian vaksin oleh pemerintah Indonesia: 

Berdasarkan rekomendasi PAPDI, pemberian vaksin Sinovac dikecualikan bagi beberapa kelompok. Salah satunya orang dengan penyakit kronis seperti penyakit gangguan jantung yang berat, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, diabetes, penyakit ginjal dan hati, tumor, dan lainnya yang bisa mengganggu imunisasi. Namun, hipeertensi terkontrol dengan batasan <140/90 mmHg dengan atau tanpa obat masih dikategorikan layak menerima vaksin.

Menurut situs Kementerian Kesehatan, jumlah penerima vaksin hingga 25 Januari sebanyak 161.959 orang. Adapun, jumlah penerima vaksin yang telah melakukan registrasi ulang berjumlah 1,45 juta orang.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku pusing lantaran ada 11% tenaga kesehatan yang ditolak vaksinasi virus corona karena darah tinggi. Menurutnya, hal ini mencerminkan orang Indonesia tidak sehat.

"Aku jadi stres juga tuh karena pas ukur tensi, tekanan darah dia (petugas kesehatan) tinggi. Entah dia deg-degan karena mau disuntik atau karena apa," kata Budi pada webinar Piliran Rakyat Media Network Suara Cimahi (PRMN SuCi), Rabu (20/1) lalu.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...