Pemerintah dan Kadin Godok Vaksin Mandiri untuk Industri Padat Karya

Rizky Alika
27 Januari 2021, 21:26
Petugas medis menunjukkan vaksin COVID-19 Sinovac di Puskesmas Kolelet, Lebak, Banten, Rabu (27/1/2021). Sebanyak 4.020 tenaga medis di Kabupaten Lebak menjalani vaksinasi COVID-19 pada tahap pertama dan ditargerkan selesai pada 14 Febuari 2021.
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/hp.
Petugas medis menunjukkan vaksin COVID-19 Sinovac di Puskesmas Kolelet, Lebak, Banten, Rabu (27/1/2021). KSP menyebut pemberian vaksin Covid019 secara mandiri hanya terbatas di industri padat karya.

"Ini bukan kami beli, kemudian kami jual. Sama sekali tidak. Kami berikan kepada pegawai secara gratis," ujar dia.

Ia mengatakan para pengusaha telah memberikan respons positif atas rencana vaksinasi mandiri lantaran bisa memacu produktivitas pekerja. Rosan mencontohkan, bila vaksin sudah diberikan kepada pekerja, maka kapasitas tempat kerja yang bisa diutilisasi bisa melebihi 50%.

Selain peningkatan produktivitas, ia berharap vaksinasi bisa menimbulkan kepercayaan masyarakat, rasa nyaman, dan menggerakan mobilitas. "Harapannya masayarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan, ciptakan ekonomi, tingkatkan permintaan dan konsumsi," kata Rosan.

Saat ini, beberapa grup pengusaha telah bersiap memulai pendataan karyawan yang akan menerima vaksin corona dari perusahaan. Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani juga menjelaskan perusahaan yang ingin ikut serta harus memberikan vaksin kepada seluruh karyawan tanpa memungut biaya.

Selain itu, perusahaan yang ikut serta diperbolehkan memberikan vaksin kepada keluarga karyawan meski hal tersebut bersifat opsional. "Jadi perusahaan yang harus menanggung semua biaya," ujar Chief Executive Officer (CEO) Sintesa Group itu, Rabu (27/1).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...