Vaksin AstraZeneca Sudah Dievaluasi BPOM, Kemenkes Yakin Aman

Image title
12 Maret 2021, 14:30
kementerian kesehatan, vaksin virus corona, virus corona, covid-19, pandemi corona, pandemi, jakarta, gerakan 3M
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/rwa.
Ilustrasi, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pasar Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (5/3/2021). Kementerian Kesehatan tetap berencana menggunakan vaksin virus corona yang dikembangkan AstraZeneca.

BPOM pun akan terus memantau pengiriman dan distribusi. Terutama dalam menyimpan vaksin sesuai dengan yang dipersyaratkan yaitu 2-8 derajat Celcius.

Unti-unit pelaksanaan BPOM juga akan melaksankaan pendampingan ke dinas kesehatan provinis, kota, hingga kabupaten untuk memastikan pengiriman dan penyimpanan vaksin sesuai standar yang ditetapkan. Sehingga mutu vaksin terjamin.

Adapun Otoritas kesehatan di Denmark, Norwegia dan Islandia pada Kamis (11/3) menangguhkan penggunaan vaksin virus corona yang dikembangkan AstraZeneca. Keputusan itu diambil menyusul adanya laporan efek samping berat berupa pembentukan gumpalan darah pada sejumlah penerima vaksin.

Denmark menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca selama dua minggu setelah seorang wanita berusia 60 tahun mengalami pembentukan gumpalan darah dan meninggal. Vaksin tersebut berasal dari batch yang sama yang digunakan di Austria.

Austria sebelumnya menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca karena kasus kematian akibat gangguan gumpalan darah dan penyakit paru. Selain itu, negara-negara di Eropa lainnya memberikan laporan kemungkinan efek samping serius setelah penggunaan vaksin tersebut.

“Saat ini tidak mungkin untuk menyimpulkan apakah ada kaitannya. Kami bertindak lebih awal, itu perlu diselidiki secara menyeluruh, ”kata Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke seperti dilansir dari Reuters pada Kamis (11/3).

Adapun Norwegia memutuskan menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca. Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia (FHI) tidak menyebutkan berapa lama masa pengangguhan akan berlangsung.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di FHI Geir Bukholm mengatakan pihaknya akan memutuskan secara hati-hati terkait penggunaan kembali vaksin tersebut. "Menunggu informasi untuk melihat apakah ada hubungan antara vaksinasi dan kasus ini dengan pembekuan darah," kata Bukholm.

Islandia juga menangguhkan suntikan vaksin AstraZeneca sembari menunggu hasil penyelidikan oleh Regulator Obat Eropa (EMA). Keputusan yang sama juga diambil Italia yang akan menangguhkan penggunaan batch AstraZeneca yang berbeda dengan yang digunakan di Austria.

Beberapa ahli kesehatan mengatakan hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca harus dihentikan karena pembekuan darah. Jika dibandingkan dengan kasus tersebut pada populasi umum.

Apalagi penyakit Covid-19 sangat erat kaitannya dengan pembekuan darah. “Sulit membedakan efek samping dari vaksin atau terjadi secara kebetulan,” kata Stephen Evans, profesor farmakoepidemiologi di London School of Hygiene & Tropical Medicine.

Meski begitu, EMA menyatakan manfaat vaksin AstraZeneca masih lebih besar dibandingkan risikonya. Oleh karena itu mereka menilai vaksin Covid-19 tersebut masih bisa digunakan oleh masyarakat.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...