Varian Baru Covid-19 E484K Mengancam Keampuhan Vaksin

Rizky Alika
9 April 2021, 17:18
varian baru covid-19, virus eek, e484k, virus corona, vaksin
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/hp.
Petugas kesehatan memperlihatkan botol vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi bagi pedagang di pasar tradisional Gringging, Kediri, Jawa Timur, Kamis (1/4/2021). LBM Eijkman dan ahli wabah mulai khawatir varian Covid-19 E484K menurunkan efikasi vaksin.

"Virus yang membawa mutasi ini bisa luput dari sistem imunitas manusia dan menurunkan efikasi vaksin," kata Dicky saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat (9/4).

Selain itu, varian ini disebut mutasi lepas lantaran tidak bisa terdeteksi oleh antibodi manusia. Oleh karena itu, reinfeksi pada penyintas diperkirakan bisa terjadi karena antibodi tidak bisa mendeteksi mutasi tersebut.

Mutasi tersebut juga diperkirakan menurunkan efektivitas terapi antiodi monoklonal dan plasma konvalesen. "Ini bisa menurunkan efektivitas, walau tidak 100 persen tapi ini sinyal yang serius," ujar dia.

Dicky juga memperkirakan mutasi varian Eek telah menyebar di komunitas. Ini berbeda apabila mutasi yang ditemukan berada di pintu masuk bandara. "Kalau ditemukan di komunitas, artinya sudah menyebar. Bisa jadi 2-4 minggu sebelumnya sudah ada biangnya," katanya.

Untuk itu, ia menyarankan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan skala yang lebih ketat. Misalnya, penggunaan masker dua lapis, menjaga jarak 2 meter, dan membatasi keramaian.

Sementara, pemerintah harus meningkatkan penelusuran, pengetesan, dan perawatan. Upaya ini harus dilakukan secara konsisten guna mencegah pandemi yang terus berkepanjangan.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...