Pemerintah Ingin Tingkatkan Laju Vaksinasi Hingga 1 Juta Per Hari

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
2 Juni 2021, 08:01
Pemerintah mendapatkan kiriman bahan baku vaksin sebesar 8 juta dosis dari Sinovac, China pada Senin (31/5). Dengan tambahan bahan baku vaksin ini, maka secara total pemerintah mempunyai 81,5 juta vaksin dan dapat dipakai untuk memproduksi 75, 9 juta vaks
KC PEN
Pemerintah mendapatkan kiriman bahan baku vaksin sebesar 8 juta dosis dari Sinovac, China pada Senin (31/5). Dengan tambahan bahan baku vaksin ini, maka secara total pemerintah mempunyai 81,5 juta vaksin dan dapat dipakai untuk memproduksi 75, 9 juta vaksin. (KC PEN/Kementerian Komunikasi dan Informasi)

 “Dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, kita memiliki laju vaksinasinya yang lebih tinggi,” ujarnya.

Akan tetapi, lanjutnya, jika dibandingkan dengan vaksinasi dengan negara besar lainnya seperti Cina dan Amerika Serikat, cakupan vaksinasi Indonesia masih jauh di bawah negara-negara tersebut.

Berdasarkan laporan Bloomberg, sebagaimana dikutip oleh Kompas.com, Amerika Serikat dan China bertengger di posisi satu dan dua dari daftar negara yang terbanyak melakukan vaksinasi. Laporan yang dibuat pada Maret menunjukkan Amerika telah memvaksinasi 75,2 juta dosis vaksin kepada warganya sementara China menyusul dengan 40,5 juta dosis.

Erick mengingatkan meskipun laju vaksinasi Indonesia cukup cepat dibanding negara lainnya di ASEAN, tidak ada alasan untuk berpuas diri.

“Meskipun vaksinasi adalah game changer, tapi tanpa didukung  pelaksanaan secara disiplin protokol kesehatan oleh masyarakat, tujuan mencapai kekebalan kelompok ini tidak bisa berlanjut,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dukungan dari masyarakat sangat penting artinya, yaitu dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dalam kehidupan sehari-hari.

 “Kita juga berharap dengan makin luasnya cakupan vaksinasi, secara ekonomi Indonesia bisa tumbuh lagi seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu tumbuh 4-5 persen hingga akhir 2021,” ujarnya lagi.

Disaat bersamaan, lanjut Erick, kementerian BUMN juga terus bekerja keras untuk dapat memproduksi vaksin buatan dalam negeri, yakni vaksin Merah Putih.  Ia menambahkan bahwa saat ini, lima universitas dan dua lembaga penelitian sedang bekerja keras untuk itu.

“Indonesia ingin memproduksi vaksin sendiri agar tidak selamanya bergantung pada vaksin import,” tutup Erick

Ia lalu menambahkan bahwa hasil penelitian vaksin buatan dalam negeri tersebut dapat dillihat pada akhir tahun ini atau tahun depan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...