Cegah Covid-19 Varian Delta, Pemerintah Didesak Batasi Kegiatan Warga

Rizky Alika
16 Juni 2021, 09:28
covid, delta, corona, psbb
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/wsj.
Sejumlah pasien COVID-19 naik ke bus sekolah saat akan dipindahkan dari Kudus di Jawa Tengah, Senin (7/6/21). Sebanyak 23 pasien COVID-19 yang terdiri Aparatur Sipil Negara dan keluarganya di Kudus dipindahkan ke tempat karantina terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah guna mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik serta mencegah penularan COVID-19 yang lebih luas.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga Laura Navika Yamani mengatakan RI bisa kembali mengalami kondisi seperti pada awal tahun. Apalagi pemeriksaan saat ini belum diimbangi dengan kecepatan pelaporan.

Sebagaimana diketahui, tambahan kasus harian pada awal tahun melebihi 10 ribu kasus per hari. Bahkan, pada 28 Januari lalu, tambahan kasus harian mencapai 13,6 ribu kasus per hari.

"Mungkin saja (tambahan kasus mencapai belasan ribu per hari) karena pelaporan tidak real time dan angka pengetesan kurang," kata Laura saat dihubungi pada Selasa (15/6).

Saat ini, data kasus Covid-19 diperkirakan belum mencerminkan kondisi sesungguhnya lantaran sejumlah fasilitas kesehatan mulai kolaps. Selain itu, kapasitas pengetesan juga perlu ditingkatkan lantaran angka rasio positif yang besar belum menunjukkan deteksi yang maksimal.

Guna menekan penularan, Laura menyarankan pemerintah untuk membatasi kegiatan masyarakat. Salah satunya dengan tidak mengizinkan sekolah untuk mengadakan belajar tatap muka saat kasus Covid-19 melonjak. 

Di sisi lain, mobilitas masyarakat juga harus dikurangi, terutama untuk wilayah berzona merah. Untuk itu, tempat wisata perlu ditutup untuk sementara waktu. Sedangkan, perkantoran juga perlu memantau perkembangan kasus Covid-19 sebelum melaksanakan bekerja dari kantor (Work from Office/WFO).

Masyarakat pun perlu diminta untuk tidak berlibur. "Pemerintah harus memberikan ketegasan pada daerah yang mengalami lonjakan kasus, ketegasan membatasi mobilisasi masyarakat," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...