Dijuluki "Bapak Oksigen", Arief Harsono Wafat Usai Bantu Jutaan Nyawa

Lavinda
Oleh Lavinda
4 Juli 2021, 15:19
Bapak Oksigen Indonesia, Almarhum Arief Harsono sudah melakukan vaksinasi sebanyak dua kali sebelum meninggal karena Covid-19.
https://www.samator.com/
CEO Samator Group Arief Harsono meninggal dunia

Sebelum menghembuskan napas terakhir, pria yang lahir pada 18 Juli 1954 itu masih sempat memastikan oksigen tersedia agar bisa digunakan masyarakat di seluruh Indonesia. Arief berjuang agar oksigen terdistribusi dengan baik di seluruh penjuru nusantara.

Sudah Vaksin Dua Kali

Melalui cerita Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang sempat berkomunikasi dengan almarhum, Arief diketahui mulai dirawat di RS Adi Husada pada 27 Juni lalu.

“Hanya di sana masih tersedia kamar, yang lain penuh semua. Ia salah satu penasihat di lembaga pengelola rumah sakit itu,” ujar Dahlan pada laman jejaring disway.id, Minggu (4/7).

Pengusaha media itu mengira Arief akan baik-baik saja. Menurut dia, Arief tahu bagaimana harus menjaga diri. Tentu saja, usaha pokoknya adalah memproduksi oksigen dan sukses besar. Lalu mulai merambah ke usaha-usaha lain yang masih terkait dengan bidang kesehatan.

Hal yang pasti, Arief sudah divaksin sebanyak dua kali. Vaksinasi pertama bahkan dilaksanakan di gedung barunya yang megah di Surabaya Timur dan dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Sadikin.

Menurut Dahlan, berhari-hari Arief memimpin sendiri ketertiban acara vaksinasi tersebut, dan mengingatkan agar tidak menjadi klaster penularan. Ribuan orang mendaftar program vaksinasi saat itu.

“Saya begitu optimistis Pak Arief akan bisa mengatasi sakitnya. Sehari sebelum meninggal pun masih aktif dengan handphone-nya. Baru Jumat sore jam 15.30, saya lihat, dari notifikasi di handphone-nya, tidak aktif lagi,” kata Dahlan.

Arief memang memiliki penyakit penyerta, yakni gula darah dan tekanan darah tinggi. Saat itu ia mulai merasakan sesak napas. Saturasi oksigennya turun ke level 94, hingga harus mulai dipasang oksigen, meski tidak langsung naik. Senja pun terlewati tanpa ada tanda-tanda kadar oksigen lebih baik.

Mulailah dibicarakan kemungkinan dimasukkan Intensive Care Unit (ICU). Namun ICU penuh di semua rumah sakit. Sampai akhirnya, ia harus kehilangan nyawa sebelum merealisasikan keinginannya untuk memenuhi pasokan oksigen di seluruh Indonesia.

Di tengah permintaan oksigen yang melonjak drastis, Arief menjadi pengusaha paling sibuk saat pandemi Covid-19 ini. Menurut Dahlan, normalnya ia senang karena dagangannya laris. Tapi Arief justru merasa berada dalam tekanan yang sangat berat.

“Ia tahu kalau sampai terjadi krisis oksigen di Indonesia, ia merasa harus bertanggung jawab,” kata Dahlan.

Akhir-akhir ini, Arief sering dipanggil rapat oleh pemangku kepentingan terkait ketersediaan oksigen. Ia harus mengawasi agar semua pabriknya bekerja 24 jam tanpa istirahat. Tidak boleh ada mesin yang mati, tidak boleh ada listrik yang berkedip. Pasalnya, oksigen begitu ditunggu oleh para penderita Covid-19 di rumah sakit di seluruh negara.

"Arief kelelahan. Pabrik oksigennya begitu besar. Ia hanya sedikit kekurangan oksigen di dalam darahnya. Tapi Arief sudah membuat sejarah dalam hidupnya: menjadi raja oksigen, dan membuat Indonesia mandiri di bidang itu," kata Dahlan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...