Wacana Perpanjangan PPKM Darurat, Begini Hasil dan Evaluasinya

Sorta Tobing
15 Juli 2021, 14:32
ppkm darurat, luhut binsar pandjaitan, covid-19, virus corona
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Anggota komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) mensosialisasikan pengendara untuk menggunakan masker dua lapis selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di ruas Jalan TB. Simatupang, Fatmawati, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Senin, (12/7).

Sedangkan, 112 dari 394 kabupaten/kota memiliki tingkat kepatuhan menjaga jarak kurang dari 75%. “Secara nasional angka kepatuhan menjaga jarak kita lebih rendah dibandingkan kepatuhan memakai maskernya,” papar Dewi.

Hal yang sama juga terlihat pada tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Selama pelaksanaan PPKM Darurat yang berlangsung sejak 3 Juli 2021, masyarakat memiliki kepatuhan protokol kesehatan kurang dari 75%.

“Masyarakat mesti bekerja sama dalam menerapkan dan meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan di lingkungan,” kata Dewi.

Data Google Mobility Index per 4 Juli 2021 menunjukkan mobilitas masyarakat Indonesia ke luar rumah tercatat menurun sejak awal Juli 2021. Misalnya, pergerakan ke tempat transportasi publik rerata turun 36% dalam sepekan terakhir dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi virus corona Covid-19.

Walau demikian, mobilitas masyarakat ke pasar, supermarket, dan apotek mengalami kenaikan 19% dari kondisi normal. Tren serupa terjadi di daerah residensial atau perumahan, yakni 10,7%.

Tindakan Pemerintah Selama PPKM Darurat

Luhut menyampaikan, selama PPKM Darurat, pihaknya sudah melakukan patroli ke wilayah-wilayah pemukiman warga.“Guna memastikan kepatuhan protokol kesehatan,” katanya.

Penurunan mobilitas masyarakat baru akan terlihat dalam dua hingga tiga minggu sejak PPKM Darurat ditetapkan. Pemerintah juga disebut telah bertindak dalam meningkatkan respon dan kapasitas kesehatan.

Salah satunya dengan mempercepat program vaksinasi, menambah ketersediaan tempat tidur, dan pemenuhan obat-obatan. Program paket obat gratis akan diberikan kepada masyarakat miskin yang terinfeksi Covid-19. 

Pasokan oksigen juga akan dipenuhi melalui peningkatan produksi dalam negeri. Selain itu, pemerintah juga memobilisasi mahasiswa tingkat akhir kedokteran agar memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan.

Luhut mengatakan Indonesia sudah meminta bantuan ke luar negeri, seperti Jepang, Singapura, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Australia, dan Amerika Serikat. “Dari luar negeri, Indonesia hanya terima sumbangan barang, bukan sumbangan uang,” katanya.

Penyumbang bahan: Alfida Febrianna (magang)

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...