Akan Giling Ribuan Ton,10 Pengolahan Limbah Medis Beroperasi Tahun Ini

Cahya Puteri Abdi Rabbi
19 Agustus 2021, 17:12
Limbah medis, Covid-19, gerakan 3M
Muhamad Ibnu Chazar|ANTARAFOTO
Petugas memeriksa fungsi sistem kerja mesin Incinerator untuk pembakaran limbah infeksius di PT Jasa Medivest, Plant Dawuan, Karawang, Jawa Barat.

Selain itu, rumah sakit dan berbagai fasilitas pelayananan kesehatan pun harus memiliki prosedur untuk segera memusnahkan limbah medisnya. Caranya dengan melebur sampah itu dengan alat pemusnah atau insinerator. Pembakarannya harus bersuhu minimum 800 derajat Celcius.

Bagi rumah sakit atau layanan kesehatan yang belum memiliki izin, namun memiliki alat pemusnah dengan suhu 800 derajat Celcius, dapat digunakan selama masa pandemi Covid-19. KLHK juga mendorong penyediaan insenerator bagi wilayah yang belum memiliki.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang  masuk, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya melaporkan ada 18.460 ton limbah medis kategori bahan berbahaya dan beracun (B3) yang terkumpul sepanjang pandemi Covid-19 di Indonesia.

Siti mengatakan limbah medis tersebut berasal dari fasilitas layanan kesehatan, rumah sakit darurat, tempat isolasi, karantina mandiri, uji deteksi dan kegiatan vaksinasi di berbagai daerah.

"Menurut data yang masuk kepada pemerintah pusat dan di-record KLHK, limbah medis sampai 27 Juli itu berjumlah 18.460 ton," katanya melalui konferensi pers virtual, Rabu (28/7) lalu.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...