Indonesia-Belgia Teken Kerjasama Peningkatan Kesehatan Hewan Ternak
Lebih lanjut,Kementerian Pertanian memiliki visi untuk mewujudkan sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Kebijakan pertanian tidak hanya menitikberatkan pada transformasi dan penguatan sistem pangan secara lebih holistik dan terintegrasi, tapi tetap berkomitmen terhadap pertanian berkelanjutan, yang sesuai dengan kelestarian lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Sementara itu, Menteri Usaha Kecil, Wiraswasta, SME dan Pertanian Belgia David Clarinval menyambut baik inisiatif Indonesia untuk mengembangkan kerja sama lebih lanjut di antara kedua negara. Sejak 2015, Indonesia dan Belgian Blue Group telah bekerja sama untuk mendongrak produksi daging di Indonesia.
“Kami siap untuk lebih lanjut melakukan pendampingan di bidang manajemen pemeliharaan, pakan, dan kesehatan ternak Belgian Blue Group di Indonesia,” ujarnya.
David juga menyampaikan dukungan penuh penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA). Apalagi I-EU CEPA bisa menjadi alat untuk pemulihan ekonomi ataupun pertumbuhan pada tahun-tahun ke depan.
Sebagai informasi, saat ini perjanian I-EU CEPA sudah menyelesaikan putaran perundingan yang ke-10. Duta besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket mengatakan, bahwa perkembangan dari 10 putaran perundingan tersebut cukup baik dan stabil. Adapun, putaran ke-11 akan dilaksanakan pada musim gugur mendatang.
April lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan keinginannya untuk membeli peternakan sapi di Belgia. Investasi itu akan dilakukan oleh perusahaan pelat merah dan untuk mengurangi impor daging yang selama ini dilakukan.