Ulasan Tentang Banjir dari Pengertian Sampai Cara Mencegahnya

Siti Nur Aeni
26 Oktober 2021, 19:46
Pengendara motor menerobos banjir yang menggenangi kawasan Jalan Gunung Tangkuban Perahu, Kuta Utara, Badung, Bali, Kamis (9/9/2021). Hujan deras yang mengguyur wilayah Bali pada Kamis (9/9) dini hari tersebut menyebabkan jalur pariwisata di kawasan Kabup
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.
Pengendara motor menerobos banjir yang menggenangi kawasan Jalan Gunung Tangkuban Perahu, Kuta Utara, Badung, Bali, Kamis (9/9/2021). Hujan deras yang mengguyur wilayah Bali pada Kamis (9/9) dini hari tersebut menyebabkan jalur pariwisata di kawasan Kabupaten Badung itu terendam banjir. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.

Tak berbeda jauh dari penjelasan di atas, dalam JAI Vol.7 No. 2, 2014 beberapa hal yang menjadi penyebab banjir antara lain:

  1. Pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan.
  2. Minimnya pola hidup bersih di masyarakat.
  3. Tidak ada perencanaan dan pemeliharaan drainase yang baik.
  4. Tidak ada konsistensi pihak yang berwenang terkait upaya mengatasi banjir.
  5. Tidak ada upaya konservasi faktor penyeimbang lingkungan air.
  6. Adanya penurunan permukaan tanah.
  7. Curah hujan tinggi.

Dampak Banjir

Sama halnya dengan bencana alam lainnya, banjir juga membawa banyak dampak yang merugikan. Mengutip dari buku “Banjir & Kebakaran Bencana Klasik di Kota Besar”, berikut ini akibat yang ditimbulkan dari bencana alam ini.

1. Kematian

Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika bencana alam yang satu ini sering memakan korban. Oleh sebaba itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir perlu diberikan pelatihan untuk menghadapi bahaya dari fenomena alam ini.

2. Menyebabkan kerusakan sarana dan prasarana umum

Terendamnya daratan oleh air menyababkan beberapa fasilitas umum menjadi rusak. Arus air bah dapat merusak bangunan, taman, lampu lalu lintas, jalan raya, dan kendaraan umum.

3. Kerugian materi

Banjir yang menggenangi pemukiman dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan atau perabotan yang ada didalamnya. Hal ini tentu saja menyebabkan banyak kerugian dari segi ekonomi. Selain itu, jika bencana ini juga melanda tempat-tempat usaha seperti rumah makan, maka berdampak pada penurunan penghasilan usaha tersebut.

4. Dapat memicu penyakit menular

Air banjir yang kotor membuat penyakit lebih cepat menyebar. Beberapa penyakit yang bisa muncul akibat bencana ini antara lain muntaber, kolera, disentri, hingga demam berdarah.

5. Akses air bersih sulit

Menurut penjelasan dari website resmi Pemerintah Kota Medan, saat bencana alam ini tiba, maka air bersih menjadi hal yang paling langka. Padahal air bersih sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan sehari-hari. Sehingga wajar bila kita sering mendengar keluhan masyarakat tentang kesulitan air bersih saat banjir melanda daerahnya.

6. Melumpuhkan aktivitas masyarakat

Dalam web milik Pemkot Medan juga dijelaskan bahwa, ketika air meluap sangat parah maka masyarakat yang terdampak harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kondisi tersebut membuat ruang gerak semakin sempit.

Banyak pekerjaan yang terpaksa harus tertunda, sekolah yang diliburkan, dan berbagai kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan. Jika luapan air bah tersebut tidak kunjung surut, maka akan semakin banyak kerugian yang dialami masyarakat terdampak.

Cara Mencegah Banjir

Banjir merupakan bencana yang bisa dicegah. Ada beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan seperti penjelasan di JAI Vol.7 No. 2, 2014. Berikut ini uraian lengkapnya.

1. Menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan

Perbaikan sistem drainase yang menyeluruh dari hulu ke hilir perlu dilakukan. Walaupun pembangunan dilakukan secara masif, namun ketika diimbangi dengan wawasan lingkungan maka bencana alam ini dapat dicegah.

2. Menerapkan pola hidup bersih

Pola hidup bersih yang dimaksud disini yaitu melakukan pengelolaan sampah dengan benar. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada lagi aktivitas membuang sampah sembarangan ke sungai atau seluran pembuangan air. Ketika sampah dikelola dengan baik, bukan hanya banjir yang dapat dicegah, namun pendapatan masyarakat juga bisa meningkat.

3. Menerapkan konsep water front village

Konsep water front village adalah sebuah pemahaman untuk menempatkan sungai dan bantarannya sebagai halaman muka rumah. Dengan menempatkan sungai di halaman muka, diharapkan dapat memicu niat dan kepekaan masyarakat untuk memeprindah wajah depan rumah tinggalnya.

4. Menerapkan konsep one river one management

Konsep one river one management merupakan konsep pengelolaan keseimbangan air untuk kawasan sungai. Dengan sistem ini harapannya tidak ada lagi kepentingan pengelolaan berdasarkan batas otonomi daerah. Namun sungai-sungai dapat dikelola secara menyeluruh dibawah satu manajemen.

5. Membuat daerah resapan

Daerah resapan menjadi bagian penting sebagai upaya pencegahan banjir. Daerah resapan bentuknya cukup beragam mulai dari sumur, taman kota, ruang terbuka hijau, dan lain sebagainya. Kehadiran daerah resapan ini juga bisa dikatakan sebagai salah satu cara menabung air. Jadi saat musim kemarau datang, area resapan ini masih memiliki cadangan air untuk kebutuhan sehari-hari.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...