Kasus Covid-19 Bertambah 723, Peningkatan Terjadi di Jakarta- Jabar

Rizky Alika
28 Oktober 2021, 17:51
Covid-19, vaksin, Jakarta
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/foc.
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada nenek bernama Tarmi di rumahnya Kelurahan Kalinyamat Wetan, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (21/10/2021). Tarmi merupakan lansia tertua dengan usia 102 tahun yang mengikuti vaksinasi COVID-19 di Kota Tegal. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/foc.

 Dari 34 provinsi, hanya 15 provinsi yang mencatatakan tambahan korban jiwa akibat Covid-19 pada Kamis (28/10). Jawa Tengah mencatatkan tambahan kematian terbanyak, yaitu enam kasus.

Posisi Jawa tengah disusul oleh Jawa Timur dan Jawa Barat yang masing-masing melaporkan tambahan lima kasus kematian. Disusul kemudian dengan Bangka Belitung mencatat tiga tambahan kasus kematian.

Pemerintah juga melaporkan bahwa pada hari ini, jumlah penerima vaksin dosis pertama mencapai 116,62 juta orang sementara dosis kedua sebanyak 71,09 juta orang.

Saat ini, pemerintah tengah merancang kebijakan vaksinasi Covid-19 dosis penguat (booster) untuk masyarakat. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun berharap, penelitian terkait vaksin booster akan selesai pada akhir tahun ini.

"Penelitian ini sedang berjalan. Diharapkan di akhir tahun bisa selesai sehingga bisa menjadi basis kita dalam mengambil kebijakan ke depan," kata Budi dalam konferensi pers daring, Selasa (26/10).

 Adapun, penelitian yang tengah dilakukan ialah pencampuran vaksin. Misalnya, penggunaan vaksin dosis pertama dan kedua dengan Sinovac, sementara dosis penguat menggunakan Sinovac, AstraZeneca, atau Pfizer.

Budi memastikan, lembaga peneliti bekerja sama dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (Itagi) tengah mencari kombinasi vaksin terbaik.

Sebagai informasi, saat ini sudah ada 7 negara yang memberikan vaksin penguat ke warganya.

Budi menambahkan, pemerintah akan mengikuti saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Untuk itu, vaksin penguat akan diberikan kepada masyarakat berisiko tinggi dan pengidap defisiensi imunitas.

Adapun, masyarakat berisiko tinggi meliputi tenaga kesehatan dan lansia. Sedangkan, masyarakat yang mengalami gangguan imunitas ialah orang dengan HIV dan kanker.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...