Kemenkes Belum Jadikan Vaksin Booster Senjata Utama Hadapi Omicron

Rizky Alika
2 Desember 2021, 15:32
vaksin, omicron, covid-19, booster
ANTARA FOTO/Rahmad/foc.
Petugas kesehatan mempersiapkan cairan vaksin COVID-19 di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (19/11/2021). Satgas Penanganan COVID-19 Aceh menyebutkan, hingga 14 November 2021 vaksinasi dosis I sudah diberikan kepada 1.382.413 orang (34,3 persen), dan dosis II sebanyak 750.454 orang (18,6 persen) dari total sasaran vaksinasi COVID-19 penduduk Aceh mencapai 4.028.891 orang. ANTARA FOTO/Rahmad/foc.

Sebelumnya, pemerintah berencana mengadakan vaksinasi booster melalui dua skema, yaitu gratis dan berbayar. Vaksin gratis diberikan kepada Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan dan penduduk lansia. Sementara di luar kelompok tersebut, dosis ketiga diberikan dengan skema berbayar.

Namun, pemerintah masih menunggu berbagai pertimbangan dan rekomendasi ilmiah. Pemberian vaksin booster saat ini hanya direkomendasikan untuk tenaga kesehatan, lansia, dan usia di atas 18 tahun dengan penyakit imunitas.

Indonesia juga saat ini terpilih menjadi Ketua Bersama Covax Advance Market Commitment Engagement Group yang menyuarakan kesetaraan vaksin. Stok vaksin semestinya diutamakan untuk negara yang belum mendapatkan pasokan mencukupi.

Meski begitu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada 12 jenis vaksin Covid-19 yang menjadi opsi suntikan vaksin booster. Menurutnya, vaksin tersebut meliputi 11 jenis vaksin yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta vaksin Merah Putih produksi lokal.

"Sebelas jenis vaksin plus vaksin Merah Putih menjadi alternatif vaksinasi program pemerintah atau mekanisme berbayar," kata Nadia, Selasa (23/11).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...