Sejarah Pencak Silat, dari Metode Bela Diri Hingga Seni Tradisi

Image title
7 Desember 2021, 14:50
Sejarah Pencak Silat, dari Metode Bela Diri Hingga Seni Tradisi
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Pesilat Adrian Rizki dari Banten (kanan) bertanding dengan Fawwaz Albasir (kiri) dari DKI Jakarta di arena Kejuaraan Nasional Pencak Silat 2019 di GOR Ciceri, Serang, Banten, Minggu (15/12/2019). Kejurnas yang diikuti 740 atlet silat dari berbagai daerah di Indonesia itu bertujuan mencari bibit-bibit pesilat unggul untuk dipersiapkan mengikuti kejuaraan silat Internasional.

Catatan mengenai sejarah pencak silat terdokumentasikan dalam berbagai artefak senjata yang ditemukan pada peninggalan Hindu Budha seperti pahatan relief-relief yang menggambarkan sikap kuda-kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudur.

Ajaran Islam juga ikut menggoreskan catatan mengenai sejarah pencak silat yang dimulai pada abad ke 14 di Nusantara oleh kaum penyebar ajaran Islam, dan diajarkan di pesantren sebagai bagian dari latihan spiritual.

Banyak tokoh yang ikut berkecimpung dalam proses pengembangan dan mewarnai sejarah pencak silat. Seperti: Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teungku Chik di Tiro, Teuku Umar, Tuanku Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.

Banyaknya tokoh Islam yang mengembangkan pencak silat karena catatan sejarah pencak silat banyak diwarnai di kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.

Pencak silat juga masuk dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat tradisi "palang pintu", yaitu peragaan silat yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita.

Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria.

Corak warna sejarah pencak silat sangatlah beragam Dari media dakwah, persiapan perang hingga seni tradisi khas nusantara.

Meski secara praktik pengajaran pencak silat banyak diterapkan di banyak lembaga pendidikan. Namun sejarah pencak silat masih belum banyak diketahui, sehingga perlu menjadi perhatian serius agar dapat dipahami oleh anak bangsa di masa depan.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...