Mengulas Sumpah Pemuda, Isi Teks, Makna, dan Sejarahnya

Image title
17 Desember 2021, 09:10
Mahasiswa seni rupa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melakukan aksi membuat mural di depan kampus Unismuh Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (28/10/2019). Aksi tersebut dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda.
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Mahasiswa seni rupa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melakukan aksi membuat mural di depan kampus Unismuh Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (28/10/2019). Aksi tersebut dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda.

Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober sesuai dengan Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Penetapan tersebut berdasarkan pembacaan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928.

Pada perayaan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2021, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia mengangkat tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”. Latar belakang pemilihan tema tersebut adalah untuk menegaskan ikrar para pemuda pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.

Melalui persatuan, cita-cita bangsa dapat diwujudkan. Pemuda dan pemudi sebagai tonggak perubahan berpotensi membangkitkan Indonesia dari keterpurukan akibat pandemi dan berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Isi Teks Sumpah Pemuda

Menurut modul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teks Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin di atas selembar kertas. Isi teks sumpah pemuda tersebut adalah:

Pertama,

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua,

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga,

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Teks tersebut telah disempurnakan sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Adapun teks asli yang menggunakan ejaan Van Ophuijsen adalah sebagai berikut

Pertama.

Kami poetera dan poeteri Indonesia,

Mengakoe bertoempah darah jang satoe,

Tanah Indonesia.

Kedoea.

Kami poetera dan poeteri Indonesia,

Mengakoe berbangsa jang satoe,

Bangsa Indonesia.

Ketiga.

Kami poetera dan poeteri Indonesia,

Mendjoendjoeng bahasa persatoean,

Bahasa Indonesia.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...