Penerbangan Susi Air Berpotensi Terganggu Akibat Pengusiran di Malinau
Mellinasari menyatakan, pihaknya saat ini sedang mencari hanggar di bandara lain. Namun demikian, Susi Air berharap tetap menggunakan hanggar di Bandara RA Bessing. Ini karena pemindahan hanggar basis reparasi akan memakan waktu yang lebih lama lantaran waktu dan proses terkait pengajuan pengubahan dan sertifikasi hanggar baru.
"Untuk saat ini kami tidak tahu. Kami berusaha yang terbaik, tapi 1-2 minggu ini schedule (penerbangan) akan terganggu," kata Sekretaris Perusahaan Susi Air Nadine Kaiser.
Nadine menyampaikan, pihaknya akan memeriksa kondisi pesawat perseroan usai pemindahan oleh Satpol PP Kabupaten Malinau. Oleh karena itu, Nadine belum dapat menghitung kerugian fisik akibat pemindahan itu.
Setelah melakukan pemeriksaan, Nadine mengatakan, pihaknya akan membuat laporan resmi kepada Direktorat Jenderal Hubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pada saat yang sama, beberapa perwakilan dari Inspektorat Jenderal Kemenhub akan melakukan pemeriksaan kondisi di hanggar Bandara RA Bessing.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan tidak ada permainan politik dalam isu ini. Susi meminta agar pemangku kepentingan memperhatikan peran Susi Air bagi masyarakat di daerah terpencil, terluar, dan terisolasi (3T) di Pulau Kalimantan.
Menurutnya, Susi Air telah beroperasi di sana sejak 2008 dan telah membantu menyambungkan masyarakat di wilayah 3T Pulau Kalimantan dengna kota-kota besar. Selain itu, gangguan jadwal bukan hal yang mudah dalam industri penerbangan.
"Kamimasih berkomitmen. Semoga Susi Air tidak harus mengorbankan keselamatan dan melakukan pembatalan penerbangan, tetapi gangguan jadwal itu pasti terjadi," kata Susi.