Kemenag Usul Biaya Haji 2022 Naik Jadi Rp 45 Juta
Pemerintah masih menetapkan 5 Juni 2022 sebagai waktu keberangkatan awal jemaah haji tahun ini. Kemenag telah menyiapkan anggaran senilai Rp 1,3 triliun dari pada anggaran negara untuk pelaksanaan ibadah haji 2022.
Adapun jemaah yang berhak melaksanakan ibadah haji pada tahun ini adalah jemaah haji yang berhak melakukan haji pada 2020. Ada dua kriteria jemaah yang dapat melakukan haji pada tahun ini, yakni jemaah haji yang berhak melakukan haji pada 2020 dan sudah melunasi biaya perjalanan haji (BIPI) dan jemaah haji yang belum melunasi BIPI tetapi belum melepas hak haji pada 2020.
Pemerintah Arab Saudi saat ini tidak mensyaratkan jenis vaksin tertentu yang harus digunakan oleh jemaah haji pada tahun ini jika ibadah haji dibuka dan Indonesia mendapatkan kuota. Semua jemaah akan melakukan karantina selama 5 hari sebelum melakukan ibadah haji.
Pemerintah Arab Saudi sebelumnya mensyaratkan jemaah yang ingin melakukan ibadah umrah pada tahun lalu untuk menggunakan vaksin dari perusahaan tertentu, yakni Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca.
Adapun Kemenag saat ini juga telah mengatur bahwa jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci harus melalui kebijakan satu pintu atau one gate policy (OGP). Kebijakan ini timbul setelah ada oknum jemaah umrah yang disinyalir memalsukan dokumen vaksinasi untuk berangkat umrah.
Akibat kebijakan OGP, seluruh keberangkatan haji sejauh ini akan dilakukan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta. Sementara itu, maskapai yang akan memberangkatkan jemaah adalah PT Garuda Indonesia Tbk, Saudi Arabian Airlines Corporation, dan Flynas. Pembatasan pintu penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta disebabkan minimnya izin maskapai internasional di daerah.
Garuda Indonesia setidaknya telah menyiapkan dua jenis maskapai berbadan lebar untuk Haji 2022, yakni B777-300 ER besutan Boeing dan A330-300 buatan Airbus. Berdasarkan laman resmi masing-masing produsen, B777-300 ER memiliki kapasitas 396 penumpang, sedangkan A330-300 memiliki kapasitas hingga 277 penumpang.
Pada 2019, Garuda menyiapkan 14 pesawat berbadan lebar untuk pelaksanaan operasional 1440 H yang terdiri dari tiga pesawat B747-400, lima pesawat B777-300ER, dan enam pesawat A330-300/200. Jumlah pesawat yang dioperasikan tersebut telah disesuaikan dengan trafik Jemaah haji pada 2019. Pada tahun itu, Garuda Indonesia akan menerbangkan 104 ribu jemaah haji.