Hitungan ESDM: Kompensasi Pertalite Rp 306 T Jika Harga Minyak US$ 180
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan BBM Pertalite (RON 90) sebagai Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP). Penetapan tersebut berimplikasi pada adanya kompensasi penuh dari Pemerintah.
Pemberian kompensasi kepada Pertalite disebabkan harga jualnya tetap dipertahankan di angka Rp 7.650 per liter. Adapun selisih harga jual dan harga pasar (RON 90) akan dibayarkan kepada Pertamina.
Lantas berapa biaya kompensasi yang perlu dibayarkan Pemerintah?
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji memaparkan simulasi dampak perkembangan harga minyak dengan potensi peningkatan besaran subsidi dan kompensasi terhadap produk BBM Pertamina. Jika harga minyak berada di level US$ 69 per barel, maka jumlah kompensasi yang harus dibayarkan ke Pertamina untuk penjualan Pertalite mencapai Rp 39,76 triliun. Sedangkan, jika ICP di harga US$ 180 per barel, kompensasinya mencapai Rp 306,57 triliun.
Dalam catatan tersebut juga diperlihatkan, jika ICP ada di harga US$ 69 per barel, maka Harga Jual Eceran (HEJ) Pertalite senilai Rp 9.400 per liter. Sementara jika harga minyak melambung ke level US$ 180 per barel, HEJ Pertalite mampu menyentuh Rp 21.000 per liter. Adapun sensitivitas untuk setiap perubahan kurs 100 Rp per US$, akan berdampak pada peningkatan kompensasi JBKP Pertalite sebesar Rp 2,02 triliun.
Tahun ini, pemerintah menetapkan kuota Pertalite sebanyak 23,05 juta kilo liter dengan realisasi penyaluran hingga Februari 2022 mencapai 4,258 juta kilo liter. Jumlah ini, ujar Tutuka, sudah melebihi kuota hingga sebesar 18,5 persen.
"Hingga akhir tahun 2022, estimasi over kuota 15 persen atau 26,5 juta kilo liter dari kuota yang ditetapkan 23,05 juta kilo liter," katanya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (29/03).
Sedangkan saat ini realisasi harga minyak mentah Indonesia (ICP) hingga 26 Maret bertengger di harga US$ 114,68 per barel dengan asumsi nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.357.
Tutuka mengatakan harga BBM dalam negeri sangat terpengaruh kepada harga minyak dunia. Ia memprediksi, harga minyak mentah jenis Brent akan melonjak hingga US$ 130 per barel. “Perbaikan harga migas sangat dipengaruhi oleh upaya perdamaian krisis Rusia dan Ukraina,” katanya.