Kementerian ESDM Tetapkan Pertalite Sebagai BBM Bersubsidi

Happy Fajrian
29 Maret 2022, 16:58
pertalite, bbm, kementerian esdm, subsidi bbm, subsidi energi
Katadata | Arief Kamaludin
Pertalite kini menjadi jenis BBM khusus penugasan atau BBM bersubsidi.

Kementerian ESDM menetapkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dengan kadar oktan (Research Octane Number/RON) 90 sebagai jenis BBM khusus penugasan (JBKP) atau BBM bersubsidi. Sebelumnya Pertalite termasuk dalam jenis BBM umum (JBU).

Dengan demikian, kini Pertalite sama seperti Premium (RON 88). “Bensin RON 90 ditetapkan sebagai JBKP,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tututka Ariadji dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII, Selasa (29/3).

Adapun masuknya Pertalite sebagai BBM khusus penugasan atau BBM subsidi berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No.37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentangn JBKP yang disahkan pada 10 Maret 2022.

Tutuka menambahkan bahwa untuk tahun ini kuota JBKP Pertalite sebesar 23,05 juta kilo liter (KL), dengan realisasi penyaluran sampai dengan Februari 2022 sebesar 4,26 juta KL, lebih tinggi (over quota) 18,5% dari kuota selama dua bulan pertama tahun ini.

Dengan tingkat konsumsi saat ini Kementerian ESDM memperkirakan over quota Pertalite mencapai 15% atau 26,5 juta KL sampai dengan akhir tahun.

Meski demikian berdasarkan kondisi stok dan coverage days BBM nasional saat ini berada pada level aman. “Dalam upaya menjaga pasokan BBM dan LPG dalam negeri khususnya menjelang datangnya Ramadan secara umum kondisi stok BBM dan LPG dalam kondisi aman,” ujarnya.

Lebih rinci, kondisi stok BBM pada Pertamina saat ini sebagai berikut:

  1. Premium (RON 88): 344.347 KL (26,3 hari);
  2. Pertalite (RON 90): 1.157.229 KL (15,7 hari);
  3. Pertamax (RON 92): 927.137 KL (25,9 hari);
  4. BioSolar (CN 48): 1.900.922 KL (23,2 hari);
  5. Pertamax Plus dan Turbo (RON ≥ 95): 47.969 KL (56,6 hari);
  6. Solar Dex (CN 53): 29.212 KL (23,4 hari);
  7. Kerosene (minyak tanah): 73.536 KL (54,5 hari);
  8. Avtur: 306.960 KL (39,1 hari).

Adapun stok LPG saat ini mencapai 382.818 metrik ton, dengan coverage days mencapai 16,4 hari.

Harga minyak dunia sempat menyentuh US$ 130 per barel, dua kali lipat dari asumsi harga minyak Indonesia (ICP) dalam APBN 2022 sebesar US$ 63 per barel berpotensi mengerek beban subsidi BBM, minyak tanah, hingga listrik. Simak databoks berikut:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...