SMRC Prediksi Pemilu 2024 Memiliki Tiga Poros Koalisi

Aryo Widhy Wicaksono
22 April 2022, 13:00
Peserta penyadang disabilitas mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan desain surat suara dan formulir yang disederhanakan untuk pemilu tahun 2024 di Halaman Kantor KPU, Jakarta, Selasa (22/3/2022).
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Peserta penyadang disabilitas mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan desain surat suara dan formulir yang disederhanakan untuk pemilu tahun 2024 di Halaman Kantor KPU, Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Sedangkan untuk poros ketiga, ada Golkar yang memimpin dengan Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS. Poros ini kemungkinan mengusung pasangan Capres Anies-Airlangga.

"Kenapa bukan Airlangga yang nomor satu, karena Airlangga sama dengan Puan (Maharani), itu rendah elektabilitasnya," ucapnya.

Alternatif poros ketiga pada Pemilu 2024 adalah koalisi Nasdem, PKS dengan Demokrat, tanpa Golkar. Sebab koalisi ketiga partai tersebut sudah cukup untuk memenuhi ambang batas mencalonkan kandidat capres.

Simak juga data mengenai anggaran Pemilu 2024:

Untuk menjalin koalisi, Saiful Mujani menjelaskan ada enam faktor yang mendasarinya. Pertama adalah ideologi atau latar belakang orientasi politik partai.

Kemudian komunikasi yang terjalin di antara elit partai. Sejarah dan pengalaman hubungan di antara petinggi partai sangat menentukan kesuksesan sebuah partai dapat bersinergi. Apalagi jika sebelumnya telah terjadi bentukan kepentingan yang mengendap pada pimpinan partai, seperti yang terjadi pada PDIP dan Demokrat, serta Nasdem dan Gerindra.

"Tidak mudah, karena konteks itu akan mempengaruhi bagaimana koalisi terbentuk nanti," ungkap Saiful.

Faktor berikutnya adalah syarat presidential threshold. Kemudian faktor keempat, intensitas partai yang mendorong pimpinannya menjadi capres.

Selanjutnya faktor elektabilitas tokoh-tokoh dalam berbagai survei publik nasional. Saiful menjelaskan, dalam dua tahun terakhir, tiga nama yang mencuat dengan elektabilitas tertinggi adalah Ganjar, Prabowo, dan Anies.

Faktor terakhir adalah peran ormas. Meskipun tidak memiliki wakil secara formal di DPR, serta tidak mengikuti pemilu sebagai syarat mengajukan capres, partai politik seringkali mempertimbangkan ormas besar dalam pembentukan koalisi dengan menunjuk seorang calon wakil.

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...