Ketua Apeksi Dorong Seluruh Wali Kota Atasi Persoalan UMKM
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengkritisi sejumlah model pelatihan kepada masyarakat yang diberikan oleh Pemerintah Kota. Pelatihan seperti cukur rambut dan atta rias dirasa sudah tak relevan dengan perkembangan zaman yang menuntut adanya digitaliasai.
“Harus diubah dari memberi pekerjaan ke menciptakan lapangan pekerjaan. Seringkali Kepala Dinas kalah lari sama anak-anak muda. Startup itu mereka kerja sendiri, inovasi sendiri dan pendanaan sendiri,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bima mencontohkan bagaimana Kota Bogor menerapkan aturan yang mendukung penggunaan produk lokal. Salah satu yang paling mudah yakni penggunakan pakaian kerja di lingkup Kantor Pemerintah Kota.
Tiap hari selasa, Pemerintah Kota Bogor mewajibkan seluruh ASN untuk menggunakan pakaian kasual yang diproduksi oleh perusahaan lokal. “Pakai hoodie, sneakers agar anak-anak muda, distro bisa dapat panggung. Hari kamis pakai pangsi sunda dan jumat pakai batik etnik. Bayangkan itu dilakukan oleh 4 juta ASN. Luar biasa,” ujar Bima.