Kemenkes akan Integrasi Data Kesehatan via Jam Tangan Pintar
Para jemaah yang berisiko tinggi akan dibekali gelang tangan atau wrist band yang bisa memantau kesehatan dan terhubung langsung dengan aplikasi bernama TeleJemaah. Kondisi yang dipantau berupa tanda-tanda vital, seperti detak jantung dan saturasi.
Selanjutnya, pemantauan itu terhubung secara langsung dengan petugas yang membimbing para jemaah. Jika ditemukan kondisi yang tidak normal, maka petugas bisa langsung mengambil tindakan.
Nantinya data- data dari jam tangan pintar akan dirancang untuk terkoneksi ke sistem bernama Indonesia Health Services (IHS) yang dikembangkan Kemenkes. Saat ini, sistem masih masuk dalam tahapan pengujian beta.
Kemenkes akan meluncurkan sistem tersebut pada Juli 2022. Dengan demikian, lembaga berharap jam tangan pintar bisa terkoneksi dengan sistem IHSG, sehingga bisa meningkatkan layanan kesehatan masyarakat.