Penuhi Hak Anak, Kemenkes Transformasi Layanan Primer

Aryo Widhy Wicaksono
23 Juli 2022, 20:29
Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) menimbang berat badan bayi saat imunisasi di Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang, Banten, Rabu (13/5/2020).
ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) menimbang berat badan bayi saat imunisasi di Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang, Banten, Rabu (13/5/2020).

Menurut Budi, tumbuh dan kembang anak yang optimal mendukung terwujudnya kualitas kesehatan, kecerdasan dan daya saing individu. Sedangkan masalah pada kesehatan anak merupakan dampak perilaku yang tidak mendukung kesehatan, pola pengasuhan dan tumbuh kembang anak yang tidak optimal, asupan gizi yang tidak optimal, aktivitas fisik yang kurang, kebersihan individu dan sanitasi lingkungan yang tidak baik. Kemudian, perilaku merokok, adiksi gadget, serta komunikasi orang tua dan anak yang buruk.

"Orang tua, keluarga, masyarakat termasuk dunia usaha, institusi pendidikan, profesi dan pemerintah bertanggung jawab dalam pemenuhan hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi," ujar Menkes Budi.

Salah satu persoalan yang masih menjadi fokus pemerintah adalah stunting. Menurut laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021 sebanyak 24,4% atau 1 dari 4 anak balita Indonesia mengalami stunting.

Menurut Kemenkes, stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan rata-rata anak seusianya. Kondisi ini terjadi akibat masalah gizi kronis atau kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama.

Transformasi pada layanan primer ni sejalan dengan tema HAN 2022, yakni 'Anak Terlindungi, Indonesia Maju'. Kemenkes pun mengangkat sub-tema HAN 2022 dengan 'Meningkatkan Kualitas Hidup Anak Melalui Pola Asih, Asah, Asuh dan Pelayanan Yang Berkualitas'.

Rangkaian kegiatan HAN Kemenkes tahun ini berkolaborasi dengan lintas sektor, dunia usaha, organisasi profesi dan masyarakat. Peringatan HAN bertujuan untuk meningkatkan partisipasi seluruh komponen bangsa dan menguatkan daya ungkit program pemerintah dalam menjamin pemenuhan hak anak.

Kegiatan yang diselenggarakan dalam memenuhi hak anak berupa gerakan Aksi Bergizi di SMP, SMA dan sederajat, untuk mengimplementasikan peningkatan konsumsi tablet tambah darah kepada remaja putri.

Kemenkes juga menyelenggarakan pendataan terhadap gangguan kesehatan mata, khususnya gangguan refraksi pada anak sekolah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...