Suharso Dilengserkan Sebagai Ketum PPP, Pintu Reshuffle Terbuka?
"Begini, saya masih Ketua Umum. Sekali lagi, saya adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan." kata Suharso dalam video tersebut.
Suharso berkata bahwa kabar yang telah berkembang adalah tidak benar. Ia juga meminta mereka yang melengserkan dirinya segera meminta maaf.
"Saya beri kesempatan kepada mereka untuk bertabayyun kepada saya. Jangan bawa-bawa nama presiden dan lembaga negara," katanya.
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha mengatakan, pemberhentian Suharso dilakukan secara tidak sah, karena tidak memenuhi syarat AD/ART. Selain itu, menurutnya juga tidak ada aturan partai mengenai larangan rangkap jabatan.
"Mana ada partai mengatur begitu. Kita itu kan koalisi, koalisi itu kan artinya bagi-bagi kekuasaan." katanya.
"(Internal) PPP itu memang ada riak-riak, yang menginginkan agar konsolidasi sebagai partai itu bisa lebih ditingkatkan. Salah satunya agar pimpinan PPP itu tidak merangkap di jajaran pemerintahan," kata Arsul, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/9).
Adapun Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan pergantian ini agar Suharso memaksimalkan kinerjanya membantu presiden sebagai menteri. Mardiono yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) juga akan meninggalkan posisi tersebut.
"Jadi kami ingin yang sepenuhnya mengurus partai itu ya di partai saja," ujarnya.
Adapun, Jokowi tak mau mencampuri urusan kepemimpinan di Partai Kakbah. "Itu urusan internal PPP," kata Jokowi pada Senin (7/9).