Saling Sindir PDIP-Nasdem Berlanjut, Pengamat Sebut Kontraproduktif

Ira Guslina Sufa
12 Oktober 2022, 08:35
Nasdem dan PDIP Saling Sindir
ANTARA FOTO/Adwit B Pramono.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate di Kecamatan Ranowulu, Bitung, Sulawesi Utara, Selasa (28/7/2020).

Menurut Arif, Nasdem dan PDIP sama-sama berkepentingan dalam suksesi Pilpres 2024. Kedua partai telah mengisyaratkan akan berada di poros yang berbeda. Meski begitu, dia menilai perbedaan sikap pimpinan kedua partai sebagai bentuk rivalitas politik yang biasa terjadi dalam politik. 

 Saling sindir antara petinggi PDIP dan Nasdem ini berlanjut dengan munculnya desakan agar Presiden Jokowi mengeluarkan Nasdem dan koalisi. Pada Senin (10/10) Forum Diskusi Relawan Jokowi meminta Presiden Joko Widodo untuk mencopot tiga menteri kader Nasdem. Menteri yang dimaksud adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate. Relawan Jokowi menilai hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai yang sejauh ini dijunjung oleh Jokowi.

"Pada 2017 lalu, dia (Anies) melakukan politik identitas. Implikasinya secara nasional, sehingga polarisasi politik terjadi sampai saat ini," kata Perwakilan Forum Diskusi Relawan Jokowi Andreas R Behiary dalam konferensi pers di N Hotel yang berlokasi di sebelah Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/10).

Partai Nasdem tak ambil pusing soal desakan Relawan Jokowi. Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan permintaan tersebut merupakan hal yang remeh dan cenderung memantik polarisasi. Alih-alih berniat mundur dia malah menyebut permintaan tersebut sebagai upaya pecah belah. 

"Jangan terpancing dengan yang remeh temeh, yang adu domba. Memang enak untuk ditonton, tapi dampaknya sangat destruktif terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan kita," kata Johnny di Kompleks Istana Merdeka, Selasa (11/10).

Lebih jauh Jhony berpendapat pemilihan calon presiden atau capres oleh partai politik adalah hal yang lumrah. Kenyataannya, belum ada capres definitif sampai saat ini juga mengacu pada perundang-undangan. Karena itu dia menilai perkataan yang dilontarkan Relawan Jokowi dapat berdampak pada polarisasi kehidupan sosial masyarakat.

"Hindari diksi seperti itu, berdewasalah dalam berpolitik," katanya.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...