6 Fakta Baru yang Diungkap Saksi di Sidang, Beda dari BAP Ferdy Sambo

Ira Guslina Sufa
8 November 2022, 06:48
Ferdy Sambo
Katadata/ Wahyu Dwi Jayanto
Ferdy Sambo di hadapan orangtua dan keluarga alm Yoshua, pada persidangan lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11).

"Ada (banyak darah) Yang Mulia. Saya gak ngerti apa keluar dari kepala, atau genangan darah. Karena itu juga wajah ditutup masker saya gak buka-buka Yang Mulia," katanya. 

3. Mobil Ambulans Dilarang Hidupkan Sirene

Saat meninggalkan kawasan kompleks Polri Duren Tiga, Ahmad mengaku mendapat perintah untuk tidak menghidupkan sirene. Larangan itu sudah berlaku sejak pertama kali ia datang ke kawasan Duren Tiga. 

Menurut Ahmad, permintaan mematikan sirine ia terima saat pertama kali tiba di depan gapura Komplek Polri, Duren Tiga. Saat itu di gapura sudah ada sejumlah provos yang berjaga. Ia kemudian diberhentikan oleh provos dan ditanya ihwal maksud kedatangan. 

Setelah menjelaskan bahwa ada panggilan ambulans, ia diizinkan masuk. Namun, ia diminta untuk mematikan sirine dan mengikuti petugas menuju lokasi. Saat meninggalkan kediaman Ferdy Sambo dengan jenazah Brigadir J di dalam ambulans, ia kembali mematikan sirine. 

4. Jenazah Brigadir J Dibawa ke IGD 

Setelah meninggalkan rumah Duren Tiga, selanjutnya Ahmad  ditemani seorang anggota polisi lantas menuju RS Polri. Saat itu perjalanan agak terhambat karena macet, 

Setiba di rumah sakit ia diminta oleh petugas polisi yang menemani untuk membawa jenazah Brigadir J ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). ia mengaku heran karena hal tersebut tidak lumrah. 

"Saya bertanya Pak izin kok IGD dulu, biasanya kalau saya langsung ke kamar jenazah, forensik. 'Oh, saya juga enggak tahu mas ikuti perintah aja.' Oh baik," tutur Ahmad. 

Atas perintah tersebut, Ahmad pun membawa jenazah Brigadir J ke bagian IGD. Sesampai di IGD petugas RS Polri bertanya tentang jumlah korban. Petugas itu sedikit heran dan bertanya kenapa korban sudah memakai kantong jenazah. Setelah diberi tahu ia kemudian menyuruh Ahmad membawa jenazah Brigadir J ke kamar jenazah. 

5. Sopir Ambulans Dilarang Pulang

Setelah mengantar jenazah Brigadir J ke kamar Jenazah, Ahmad kemudian pamit untuk pulang. Namun, seorang petugas menahan niatnya dan meminta Ahmad untuk menunggu. Ia kemudian mengikuti arahan itu dan menunggu di dekat masjid rumah sakit. 

Sembari menunggu, ia kemudian meminta izin untuk membeli makanan dan minuman. Namun lagi-lagi niatnya dihalangi oleh petugas kepolisian. Ia kemudian disuruh menunggu dan makanan yang malam itu adalah sate  langsung dibelikan oleh petugas. 

Ahmad mengaku tidak mendapat alasan yang pasti mengenai kenapa ia disuruh menunggu oleh polisi yang berjaga. Ia hanya mengikuti karena memang dilarang untuk meninggalkan lokasi. 

Menurut Ahmad selama menjalankan tugas mengevakuasi jenazah Brigadir J ia tidak mendapat bayaran lebih. Ia hanya mendapat sewa penggunaan mobil dan biaya cuci mobil. 

6. Bareskrim Minta Data Percakapan Brigadir J dan Putri 

Keterangan berbeda lainnya datang dari dua saksi dari kantor penyedia layanan telekomunikasi Viktor Kamang dan Bimantara Jayadiputro. Dalam kesaksiannya, Viktor dan Bimantara mengatakan pernah memberi data ke penyidik kepolisian pada 2 dan 21 September 2022. 

"Pertama di 2 September itu [polisi] meminta nomor handphone yang terdaftar atas nama Yosua Hutabarat, Putri Candrawathi, Susi, Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma'ruf dan nomor 087888258777," kata Viktor di hadapan majelis hakim PN Jakarta Selatan, Senin (7/11).

Menurut Viktor, data yang diserahkan berupa file dan email. Namun data itu hanya berupa berupa CDR (Call Data Record) yang memuat data panggilan masuk, keluar, dan sms. 

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bimantara yang merupakan  Provider PT Telekomunikasi Seluler bagian Officer Security and Tech Compliance Support. Ia menjelaskan data yang diperoleh dari pengecekan itu berupa rekaman panggilan reguler. Sedangkan data dari aplikasi pihak ketiga tak ditemukan.

"Kalau percakapan di CDR, di situ panggilan masuk, keluar dan juga SMS. Di luar itu, sama dengan XL apabila ada pihak ketiga misal WA kami tidak memiliki datanya," ujar Bima. 



Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...