Curhat Megawati Soal Filosofi Hotel hingga Tolak Bandara Bali Utara

Ira Guslina Sufa
17 Januari 2023, 05:40
Megawati Soekarnoputri
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) saat meninjau progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Bali, Senin (16/1/2023). KEK Sanur tengah ditransformasikan Kementerian BUMN untuk menjadi destinasi wisata komprehensif yang menonjolkan wisata kesehatan dan pariwisata.

Menurut Mega, pembangunan di Bali tidak harus selalu mempertimbangkan kepentingan investor. Ia berharap pemerintah tetap memperhatikan kepentingan rakyat Bali. Ia menitip pesan pada Erick agar menyampaikan pada Jokowi mengenai sikap tegasnya terhadap rencana pembangunan Bandara Bali Utara. 

“Disampaikan ke Pak Jokowi. Kalau ini boleh ditulis. Mau dimarahin Pak Jokowi, saya marah lagi. Nanti dibilang Ibu Mega menunjukkan kekuatannya. Aduh, orang ini untuk rakyat," ujar Mega lagi. 

Lebih jauh, presiden perempuan pertama Indonesia itu mengatakan sebelumnya ia sudah mendengar rencana pembangunan Bandara Bali Udara dari Gubernur Bali I Wayan Koster yang merupakan kader PDIP. Saat itu ia sudah menjelaskan pandangannya mengenai alasan menolak rencana pembangunan. 

Saat itu, Mega beralasan menolak lantaran masih dalam suasana pandemi akibat Covid-19 sehingga dana yang ada  bisa dialokasikan untuk kepentingan masyarakat. Ia pun mengatakan sudah memberikan masukan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurut Mega, daripada membangun bandara baru, lebih baik memanfaatkan Bandara Ngurah Rai.

"Saya nanya kepada Pak Budi Karya, sebenarnya Ngurah Rai itu ngopo sih runwaynya itu dibikin satu lagi? Coba pertanyaan aku sekarang, kalau ada Buleleng (Bandara Baru di Bali Utara), dengan pandemi kemarin sampai sekarang ini, enggak mabuk itu? Sapa yang di sana?," jelas Megawati.

Alasan lain yang menurut Mega harus diperhatikan adalah soal kepadatan pengunjung. Ia menilai, Bali akan kehilangan keunikan dengan sepinya suasana bila arus masuk orang semakin terbuka.

"Ibu Mega ngamuk. Iyalah, rakyatnya yang mau dibantu atau, sorry, orang-orang kayanya? Banyak orang Bali pintar lho,” kata Megawati.

Dia pun menceritakan sudah memikirkan alternatifnya. Misalnya, mereka yang hendak ke Bali bisa turun di Banyuwangi atau di Surabaya. Alternatif ini menurut Mega justru bisa memberikan efek berganda pada pembangunan daerah di sekitar Bali. 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...