Resmikan Sekber, Gerindra dan PKB Makin Kompak Hadapi Pemilu

Ade Rosman
22 Januari 2023, 15:22
Gerindra PKB Prabowo Subianto
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022).

Lebih jauh ia menambahkan selepas peresmian tersebut, kedua partai juga akan membentuk sekber-sekber serupa di seluruh penjuru Tanah Air. Meski begitu Budi tak menyebutkan terkait agenda pilpres apakah juga akan segera dirumuskan kedua partai saat peresmian Sekber. 

Sebelumnya, Ijtima Ulama Nusantara pada Sabtu (14/1) pekan lalu telah memberikan mandat agar Muhaimin Iskandar memenangkan PKB dalam Pemilu 2024. Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta Muhaimin menyampaikan hasil Ijtima Ulama Nusantara dalam pertemuan saat peresmian Sekber. 

Strategi Jelang Pilpres

Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro menilai pembentukan sekretariat bersama dari Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa merupakan ikhtiar politik kedua partai politik tersebut untuk semakin memantapkan langkah menuju pemilihan presiden tahun 2024. Pembentukan sekretariat bersama  juga dapat dilihat sebagai cara agar kerjasama politik kedua partai politik lebih terkonsolidasi hingga hari H pemilihan presiden.

Di sisi lain Bawono melihat PKB memiliki misi tersendiri di balik rencana itu. Menurut Bawono PKB terkesan berupaya agar sekber bisa menggaungkan gagasan pasangan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar akan diusung oleh koalisi.

"Namum bukan berarti hal tersebut mengharuskan Partai Gerindra mengandeng ketua umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres bagi Prabowo Subianto," ujar Bawono.

Bawono menilai sangat wajar bila Partai Gerindra dan Prabowo mempertimbangkan nama lain sebagai sosok cawapres. Alasannya elektabilitas Muhaimin belum beranjak naik sejak wacana menjadi cawapres digulirkan. Salah satu calon yang menurut Bawono mungkin diusung adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

Pemilihan Khofifah menurut Bawono sangat dimungkinkan sebagai upaya menggaet basis pemilih Nahdlatul Ulama. Selain itu Khofifah juga memiliki basis pemiliha perempuan yang kuat. Kehadiran Khofifah dinilai bisa menjadi pengikat pemilih Prabowo pada pemilu 2019 seperti di Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat dan provinsi lain yang jadi kantong pemilih Muslim bagi Prabowo Subianto

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...