Revisi Gross Split untuk Tarik Investasi Migas Non Konvensional

Muhamad Fajar Riyandanu
23 Mei 2023, 18:10
Kegiatan produksi hulu migas berlangsung di Anjungan Central Plant dan Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Kegiatan produksi hulu migas berlangsung di Anjungan Central Plant dan Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).

Selain menyasar pada lapangan migas non konvensional atau MNK, mekanisme new simplified gross split juga dapat diterapkan pada lapangan migas konvensional. Pelaku usaha juga diperkenankan untuk mengubah kontrak saat revisi Permen ESDM Nomor 8 Tahun 2017 telah disahkan nantinya.

"Migas konvensional juga bisa ikut skema new simplified gross split. Yang jelas wilayah kerja migas yang baru akan memakai new simplified gross split. Lebih gampang. Mudah-mudahan prosesnya di tahun ini selesai," ujar Tutuka.

Tutuka menjelaskan, pengelolaan migas non konvensional umumnya membutuhkan kapital yang lebih sedikit di awal masa pengembangannya. Hal ini dikarenakan eksploitasi migas non konvensional dilakukan di bekas lapangan migas terdahulu sehingga tak perlu mengeluarkan biaya eksplorasi.

Kendati demikian, tingkat pendanaan MNK selanjutnya akan makin besar seiring pengembangan migas non-konvensional harus dilakukan secara khusus lewat pengeboran yang lebih cepat dibandingkan pengeboran lapangan migas pada umumnya. "Kalau MNK itu investasi pertama kecil, tapi makin lama makin besar seperti shale oil," kata Tutuka.

Adapun shale oil merupakan salah satu sumber minyak non-konvensional berupa kandungan organik yang masih tersimpan di batuan sumber atau source rock dan belum matang disebut sebagai kerogen, sehingga perlu dipanaskan untuk mendapatkan minyak.

Sumber minyak non-konvensional lainnya adalah heavy oil yang didefinisikan sebagai minyak yang mempunyai nilai API kurang dari 22% dan nilai viskositas yang sangat rendah sehingga sangat susah untuk diproduksi, dan membutuhkan teknologi tinggi seperti steam injector.

Selanjutnya oil sands, yakni hasil percampuran antara pasir, bitumen, lempung dan air. Bitumen adalah minyak yang memiliki densitas dan viskositas tinggi serta telah mengalami biodegradasi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...