Arab Saudi Minta Maaf ke Indonesia atas Kacaunya Pelayanan Haji

Amal Ihsan Hadian
3 Juli 2023, 18:56
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) berbincang dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi Taufiq F Al Rabiah (kiri) usai melakukan pertemuan bilateral di Mekah, Arab Saudi, Jumat (30/6/2023). Pada pertemuan tersebut menag menyampaikan sejumlah catatan perb
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) berbincang dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi Taufiq F Al Rabiah (kiri) usai melakukan pertemuan bilateral di Mekah, Arab Saudi, Jumat (30/6/2023). Pada pertemuan tersebut menag menyampaikan sejumlah catatan perbaikan dalam upaya perbaikan penyelenggaraan ibadah haji tahun selanjutnya.

Kerajaan Arab Saudi menyampaikan permohonan maaf kepada Pemerintah Indonesia atas kekacauan pelayanan haji saat prosesi puncak di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Permintaan maaf itu disampaikan Menteri Haji dan Umrah Saudi Taufiq F. Al-Rabiah kepada Menteri Agama Indonesia Yaqut Cholil Qoumas menjelang Haflatul Hajj Al-Khitami atau perayaan penutupan penyelenggaraan ibadah haji, Jumat (30/6) pekan lalu. Acara yang mengusung tema “Khitaamuhu Misk” tersebut dihadiri sejumlah menteri dan delegasi dari berbagai negara pengirim jemaah haji.

Operasional pelayanan jemaah haji Indonesia di Armurzna sepenuhnya dikendalikan oleh Mashariq, perusahaan swasta yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi. Namun banyak problem yang terjadi, antara lain tenda yang di bawah kapasitas, plotting tenda yang berantakan, keterlambatan katering, dan yang paling fatal, keterlambatan bus transportasi untuk mengevakuasi jemaah haji dari Mudzalifah. Akibatnya, jemaah haji yang sudah lelah lantaran belum tidur sejak pemberangkatan dari Arafah, dipaksa kepanasan dan kehausan dibawah terik matahari yang ekstrim tanpa tempat berteduh dan pasokan logistik yang mencukupi.

Gusmen sempat menemui Mashariq untuk menyampaikan protes yang keras atas problem yang terjadi. Dalam pertemuan dengan Menteri Agama Saudi beberapa hari kemudian, Yaqut pun menyampaikan keluhan yang sama. Di momen inilah, Menteri Taufiq menyampaikan permohonan maaf.

"Ini saya mengutip pernyataan Menteri Haji Saudi: Saya juga merasakan sakit seperti yang anda rasakan dan saya memohon maaf atas kejadian yang tidak mengenakan ini. Insya Allah ini akan menjadi kejadian yang terakhir kalinya," kata Yaqut menirukan ungkapan Menteri Haji Saudi Taufik F. Al-Rabiah, Ahad (2/7).

Hasil pertemuan dua menteri tersebut juga ditindaklanjuti dengan pertemuan antara tim Kementerian Agama Indonesia dan Kementerian Haji dan Umrah Saudi pada hari ini. Kedua pihak sepakat untuk melakukan investigasi atas sejumlah persoalan yang muncul di Armuzna. "Insya Allah hasilnya kita sepakati seminggu atau maksimal dua minggu yang akan datang sudah ada hasilnya,” ujar Yaqut.

Hal senada disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia Arab Saudi Subhan Cholid. Menurutnya, Pemerintah Arab Saudi sudah menjanjikan akan melakukan investigasi dan hasilnya akan disampaikan dalam satu atau dua minggu ke depan.

Ditanya soal ganti rugi, Subhan menegaskan, masalah itu masih harus menunggu hasil investigasi. Sebab, layanan di Armuzna adalah bagian dari layanan yang sifatnya mandatori dari pemerintah Arab Saudi.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...