Top Stories: Efek Cak Imin ke Elektabilitas Anies, Tren Startup EV

Aryo Widhy Wicaksono
8 September 2023, 10:28
Deklarasi Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar sebagai bakal Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).
ANTARA FOTO/Ali Masduki/nym.
Deklarasi Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar sebagai bakal Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).

"Jadi ada pengakuan bahwa ekonomi biru merupakan sumber baru dari pembangunan berkelanjutan,” kata Retno di lobby Jakarta Convention Center, Selasa (5/9).

Konsep ekonomi biru pertama kali diperkenalkan oleh Gunter Pauli, ekonom asal Belgia. Istilah ini muncul dalam bukunya The Blue Economy, 10 Years, 100 Innovations, 100 Million Jobs.

Dalam bukunya yang terbit pada 2010 itu, Pauli merekomendasikan perubahan proses industri dalam mengatasi persoalan lingkungan. Hal ini dapat ditempuh dengan mengubah sumber daya energi yang langka berbiaya tinggi ke teknologi lebih sederhana dan bersih.

Ketahui lebih banyak mengenai ekonomi biru.

4. Jelang Pilpres, Apa Kata Lo Kheng Hong dan Pengamat soal Saham?

Indonesia tengah memasuki tahun politik menjelang pemilihan presiden alias Pilpres tahun 2024. Saat ini sudah ada tiga nama yang sudah mengumumkan akan berlaga pada kontestasi politik pada tahun depan, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Sama seperti Pemilu sebelumnya, pesta demokrasi lima tahunan esok diprediksi bakal berlangsung meriah.

Pesta demokrasi lima tahunan ini sudah sejak lama meramaikan atmosfer politik Tanah Air. Indonesia terhitung telah menyelenggarakan Pemilu sebanyak lima kali sejak dilakukan pertama kali pada 1999.

Namun pemilihan umum atau Pemilu ternyata tak hanya membawa keceriaan pada kondisi perpolitikan Indonesia. Pemilu 2024 juga membawa nuansa positif bagi kondisi perekonomian Tanah Air termasuk pada saham-saham di Bursa Efek Indonesia.

Namun bagi Lo Kheng Hong, Pilpres menurutnya tak terlalu membuatnya bingung atas saham-saham apa yang akan menarik nantinya. Hal itu tak mengherankan mengingat Lo Kheng Hong dikenal sebagai investor bertipe value investing, investasi berbasis nilai, atau jangka panjang.

Ketahui bagaimana pendapat Lo Kheng Hong dan pengamat soal saham menjelang Pilpres.

5. Ekonom Joseph Stiglitz: AS dan Banyak Negara Salah Diagnosa Inflasi

Inflasi di negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat belum turun sesuai target bank sentral meski suku bunga acuan sudah dinaikkan secara agresif. Ekonom Amerika peraih penghargaan nobel di bidang ekonomi, Joseph Stiglitz, menilai upaya pengendalian inflasi yang dilakukan banyak negara kurang tepat lantaran salah mendiagnosa penyebabnya.

“Kami melihat inflasi pada tingkat yang belum pernah kami lihat selama beberapa dekade dan hal ini merupakan tantangan nyata bagi bank sentral. Mereka bukanlah ekonom yang baik, mereka salah mendiagnosis seperti apa masalahnya,” kata Joseph Stiglitz dalam Bloomberg CEO Forum, Rabu (7/9).

Stiglitz bahkan mengumpamakan beberapa bank sentral sebagai tukang kayu yang hanya memiliki satu alat, yakni palu untuk menghancurkan kayu. Artinya, bank sentral hanya memiliki satu instrumen untuk mengatasi inflasi, yaitu menaikan suku bunga. Padahal, kenaikan suku bunga ini dinilai memiliki resiko yang besar bagi perekonomian global.

Simak penjelasan lengkap Stiglitz mengenai AS dan banyak negara salah diagnosa inflasi.

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...