Luhut: Indonesia Berpotensi Jadi Hub Penyimpanan Karbon di ASEAN

Andi M. Arief
26 September 2023, 22:31
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bersama Pemimpin Redaksi Katadata Yura Syahrul dalam acara Katadata SAFE 2023 di Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Katadata
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bersama Pemimpin Redaksi Katadata Yura Syahrul dalam acara Katadata SAFE 2023 di Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menilai Indonesia berpotensi menjadi pusat penyimpanan karbon di dalam negeri. Lokasi penyimpanan karbon, kata dia, dapat berada di darat dan lepas pantai.

Luhut menjelaskan lokasi penyimpanan karbon tersebut disebut dengan depleted reservoir. Luhut mengatakan Indonesia memiliki beberapa titik depleted reservoir di daratan, seperti di Pulau Kalimantan dan Sumatra.

"Kita salah satu negara dengan titik depleted reservoir terbesar di kawasan. Tadi paparan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menjelaskan ada potensi penyimpanan karbon hingga 642 Giga Ton," kata Luhut dalam Katadata Sustainability Action for The Future Economy Forum atau SAFE 2023, Selasa (26/9).

Luhut menyampaikan Indonesia dapat menyimpan karbon dari beberapa negara, seperti Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang.

Titik penyimpanan karbon di daratan ada di seluruh provinsi DI Aceh, seluruh Riau, sebagian Sumatera Selatan, dan sebagian Lampung. Lebih lanjut, sebagian kecil Kalimantan Tengah, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, dan sebagian kecil di ujung barat Papua Barat.

Sedangkan, titik penyimpanan karbon di laut lepas ada di utara DI Aceh, sebelah timur Riau, sebelah utara Banten, sebelah utara DKI Jakarta, sebelah utara Jawa Tengah, sebelah utara Jawa Timur, Kepulauan Riau, sebelah timur Kalimantan Timur, sebelah timur Kalimantan Utara, dan ujung barat Papua Barat.

Luhut memaparkan infrastruktur penyimpanan karbon dapat digunakan untuk mendistribusikan beberapa bahan bakar alternatif, seperti hidrogen, ammonia, dan bahan bakar berbasis methanol.

Selain potensi penyimpanan karbon di dalam negeri, Luhut mengatakan pemerintah telah memiliki rencana konkret terkait dekarbonisasi nasional. Dia menemukan bahwa emisi gas rumah kaca di dalam negeri didominasi oleh industri energi.

Luhut mendata ketenagalistrikan berkontribusi terhadap total emisi nasional hingga 42 persen. Capaian tersebut disusul oleh transportasi dan manufaktur sebanyak 23 persen, sedangkan sektor bangunan dan lainnya sekitar 12 persen.

Langkah awal mewujudkan impian itu terlebih dahulu melakukan dekarbonisasi pada bidang ketenagalistrikan. Setelah itu, Luhut mengatakan pemerintah akan melakukan elektrifikasi transportasi dan dekarbonisasi sektor manufaktur.

Adapun, langkah keempat dalam rencana dekarbonisasi tersebut adalah melindungi dan memulihkan alam. Luhut menyampaikan penyimpanan karbon merupakan langkah terakhir dalam rencana tersebut.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati

SAFE Forum 2023 akan menghadirkan lebih dari 40 pembicara yang akan mengisi 15 lebih sesi dengan berbagai macam topik. Mengangkat tema "Let's Take Action", #KatadataSAFE2023 menjadi platform untuk memfasilitasi tindakan kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan yang disatukan oleh misi menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih hijau. Informasi selengkapnya di sini.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...