BPK Temukan 9.261 Kasus dengan Potensi Kerugian Negara Rp 18,19 T

Amelia Yesidora
5 Desember 2023, 15:44
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP).
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP).

Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK mengungkapkan 9.261 temuan dari hasil pemeriksaan dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan atau IHPS I Tahun 2023 pada DPR hari ini. Ketua BPK Ismi Yatun mengatakan nilai potensi kerugian negara dari ribuan temuan itu mencapai sebesar Rp 18,19 triliun.

“9.261 temuan yang mencakup kelemahan sistem pengendalian intern (SPI), ketidakpatuhan yang bisa mengakibatkan kerugian, potensi kerugian, dan kekurangan penerimaan, serta ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan (3E) dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 18,19 triliun,” ujar Isma dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (5/12).

Dari potensi kerugian Rp 18,19 triliun tersebut, nilai terbesar berasal dari dua kategori yakni potensi kerugian sebesar Rp 7,43 triliun dan kekurangan penerimaan sebesar Rp 6,01 triliun.

Isma mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti dengan menyetor uang atau menyerahkan aset ke negara, daerah, atau perusahaan senilai Rp 852,82 miliar.

IHPS semester 1 2023 ini juga memuat 134 hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat pada 2022. Di antaranya, ada 81 laporan keuangan kementerian/lembaga negara dengan 80 opini Wajar Tanpa Pengecualian alias WTP dan satu laporan dengan opini Wajar Dengan Pengecualian atau WDP.

“Satu lembaga yang memperoleh opini WDP adalah laporan keuangan Kementerian komunikasi dan Informatika terkait permasalahan aset peralatan dan mesin senilai Rp 3,8 triliun dan konstruksi dalam pengerjaan senilai Rp 1,9 triliun terkait BTS,” kata Isma.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...